Dua Laga Batal Digelar, Pembalap MotoGP Kecewa

JAKARTA – Keputusan Dorna Sport, FIM dan Asosiasi tim IRTA, membatalkan gelaran seri pembuka MotoGP 2020 di Qatar, membuat tim dan sejumlah pembalap kecewa.

Pembalap asal Prancis, Fabio Quartararo, merasa sedih dan kecewa atas keputusan penyelenggara, melalui akun resmi di Twitter. ”Saya telah menunggu balapan pertama ini sejak akhir tahun lalu,” katanya itu di akun Twitter.

”Saya sedih dan kecewa setelah semua kerja keras kami tetapi ini lah kenyataannya. Kita tinggal tunggu kapan balapan pertama digelar,” jelasnya.

Bukan tanpa alasan tentunya kekecewaan Quartararo itu. Performanya yang tengah melonjak, jelas mendorong gairahnya yang begitu besar menyambut balapan pertama musim ini. Dengan pembatalan tersebut, jelas secara psikologis cukup mengganggu gairah Quartararo.

Bisa dilihat, sepanjang sesi tes pramusim, rookie terbaik 2019 ini konsisten selalu menjadi yang tercepat. Kendati demikian, Quartararo memahami bahwa semuanya demi keamanan dan keselamatan, terita untuk para tim dan pembalap Moto2 dan Moto3, yang sudah lebih dahulu berada di Qatar sejak sesi tes pramusim.

Qatar sedianya mengawali 20 seri yang ada di kalender MotoGP tahun ini. Dengan batalnya seri Qatar, maka balapan pertama MotoGP kemungkinan digelar di Buriram, Thailand, pada 22 Maret. Namun, Usai pengumuman pembatalan seri pembuka MotoGP 2020 di Qatar, otoritas Thailand pun akhirnya mengumumkan penundaan seri MotoGP Thailand, (20-22/3), yang tadinya direncanakan sebagai pembuka menggantikan Qatar.

Keputusan sulit itu langsung diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Masyarakat, Anutin Charnvirakul, Senin (2/3) waktu setempat, lansir Bangkokpost.

Anutin mengatakan keputusan untuk menunda acara itu dibuat pada pertemuan bersama penyelenggara. GP Thailand ditunda hingga wabah virus corona mereda atau dalam waktu yang tidak ditentukan.”Kami perlu menunda Grand Prix Thailand di Buri Ram yang dijadwalkan akhir Maret untuk jangka waktu tidak terbatas, sejak Covid-19 dinyatakan sebagai penyakit menular berbahaya yang telah mengirim dampak ke seluruh dunia. Ini untuk mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini,” katanya.

Pekan lalu, panitia penyelenggara MotoGP Thailand mengadakan konferensi pers untuk mengonfirmasi bahwa acara tersebut akan diadakan sesuai jadwal di Sirkuit Internasional Chang di Buri Ram meskipun penyebaran virus. ”MotoGP 2019 dinyatakan sukses besar dan dipuji oleh penggemar olahraga motor internasional dan Thailand. Namun, akhirnya kenyataan berkata lain,” pungkasnya.(jpnn/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan