DR. Deborah Berjibaku dengan Kesehatan Warga di Tengah Pandemi

“Awalnya saya ingin ngambil bedah, tapi ternyata public health itu lebih memanggil saya. Akhirnya saya turun ke puskesmas. Meskipun banyak dokter puskesmas itu, bukan dipandang sebelah mata, tetapi orang itu berbeda memandang dokter yang ada di puskesmas,” terangnya.

“Padahal dokter di puskesmas itu memiliki kerja yang luar biasa. Dia harus memiliki pelayanan kesehatan primer di mana dia harus mengelola pelayanan kesehatan kemudian upaya kesehatan masyarakat, ini yang beratnya,” imbuhnya.

Pandemi Covid-19 ini bukanlah yang pertama baginya. Selama 18 tahun berkarir sebagai dokter di puskesmas, ia telah tiga kali menghadapi wabah penyakit di masyarakat. Pengalaman mengesankan pertamanya saat ia menangani kasus H1N1, atau yang lebih dikenal dengan flu babi. Kebetulan, saat itu tepat terjadi di wilayah kerjanya di Ciumbuleuit.

Ia bercerita bagaimana saat itu mengoordinir penanganan wabah dengan aparatur setempat. Begitupun dengan wabah Hepatitis A yang saat itu sempat merebak di wilayah yang sama. Saat itu ada puluhan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan jatuh sakit karena penyakit itu.

“Tapi yang sekarang yang paling melelahkan. Selain karena siklusnya panjang, kita juga harus berhadapan dengan stigma tadi,” katanya.

Ia pun mengajak kepada seluruh tenaga kesehatan lainnya untuk saling menguatkan. Setiap hari, ia pun selalu memotivasi stafnya agar tetap semangat dalam bekerja. Ia sangat mengerti bahwa saat-saat terberat di situasi hari ini adalah ketika harus meninggalkan keluarga di rumah.

“Itu paling berat. Kita harus meninggalkan keluarga sementara. Pas awal Maret itu kunjungan pasien ke puskesmas masih sangat tinggi. Sekarang setelah sistem rujukan dipermudah, kunjungan sudah mulai berkurang,” jelasnya.

Oleh karena itu, dukungan moril baik dari keluarga maupun sesama rekan kerja sangat penting. Ia selalu menekankan bahwa apa yang dilakukan saat ini adalah panggilan jiwa dan amanah yang harus dijalankan.

“Ini jadi amanah, bahwa profesi yang kita geluti ini saat ini memang sedang diuji, panggilan kita seperti apa. Tetap bersemangat dalam melayani masyarakat, Tuhan pasti melindungi apapun yang kita lakukan kalau kita ikhlas menjalankan panggilan ini,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan