Disdik Klaim Sistem Online, Tingkat Objektivitas Seleksi PPDB

SOREANG – Untuk mengantisipasi penyebaran virus korona, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung terapkan sistem online pada pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP. Selain itu, untuk memastikan siswa lulusan SD bersekolah, panitia PPDB siap jemput bola.

Kepala Disdik Kabupaten Bandung Juhana mengatakan, meski ditengah kondisi pandemic covid-19. Pihaknya, optimis kualitas pendidikan tetap berkelanjutan. Sehingga, orang tua pun diharapkan tidak khawatir, karena sistem pembelajaran sudah diatur sedemikian rupa agar memenuhi protokol kesehatan.

” Memang saat ini tidak sedikit orang tua yang masih khawatir terhadap keselamatan anak mereka di tengah kondisi pandemi. Hal itu membuat orang tua takut menyekolahkan anak mereka, untuk mengantisipasi hal tersebut, kami sudah intruksikan semua sekolah agar menyiapkan protokol kesehatan,” kata Juhana saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/6).

Juhana menjelaskan mengingat memasuki masa adaptasi kondisi baru pandemi covid-19,  dalam pelaksanaan PPDB) SMP sepenuhnya dilakukan dengan sistem daring/online. Hal itu, untuk mengantisipasi kerumunan masa. Sehingga, calon siswa bisa mendaftarkan diri secara mandiri maupun melalui bantuan guru/wali Kelas VI.

” Untuk memastikan anak usia sekolah bisa belajar, kami sudah menekankan kepada semua tenaga pendidik untuk menginventarisir lulusan SD secara intensif. Dengan begitu, semuanya dipastikan daftar dan meneruskan pendidikan,” jelasnya.

Menurutnya, Jika masih ada orang tua yang belum menyerahkan, persyaratan PPDB anaknya. Guru/wali kelas yang bersangkutan harus mendatangi rumah mereka, hal itu sesuai dengan program pemerintah anak usia sekolah wajib belajar. ”Guru harus memastikan semua lulusan SD mendaftarkan diri ke SMP,” tuturnya.

Terkait kuota, Juhana memastikan jumlah siswa yang diterima dalam PPDB tahun ini masih sama. Hal itu tidak akan terpengaruh dengan penerapan protokol kesehatan terkait pembatasan fisik. Pembatasan fisik hanya dilakukan saat sekolah dibuka kembali, namun pembukaan belajar di sekolah akan dilakukan secara bertahap.

”Kami sudah mengatur sistem alternatif teknis pembelajaran di tengah pandemi. Salah satunya dengan menerapkan pembatasan kapasitas ruang kelas yang dibarengi dengan pembagian waktu pembelajaran di sekolah dan daring secara bergilir,” akunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan