Disdagkoperind Minta Pelaku UMKM Tak Berharap Bantuan

CIMAHI – Selama Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tak sedikit pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkena dampak. Bahkan sampai mengalami bangkrut.

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama usai mendampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil membuka kegiatan Workshop Face Shield di Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, Kota Cimahi, Senin (29/6).

[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]

”Banyak yang tekena dampak. Apalagi UMKM yang bukan makanan, pasti tedampak,” ungkap Adet.

Dia juga mengatakan, setelah adanya pandemi, tak sedikit pula pelaku UMKM yang banting stir, dengan menjual produk yang dibutuhkan saat ini, seperti masker dan face shield.

”Makanya ada pelatihan-pelatihan seperti ini, buat nambah-nambah pengetahuan dan usaha ya,” terangnya.

Untuk itu, Adet meminta agar pelaku UMKM jangan hanya berharap pada bantuan sosial (bansos) saja. Namun dia mengimbau agar para pelaku UMKM segera fokus pada pemulihan ekonomi.

Dia mengaku, saat ini pihaknya sedang menyusun skema pemulihan ekonomi pasca berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

”Kita juga sedang menyusun skema, yakni mitigasi pemulihan ekonomi. Skemanya tinggal dilaporkan dan sepekati mau gimana nih. Besok lusa harus jalan. Bansos sebentar lagi keluar. Kalau sudah selesai, kita banting stir tinggaal pemulihan ekonomi. Semua dinas juga sama, saat ini fokus ke pemilihan ekonomi,” tandasnya.

Bukan hanya di Cimahi, dampak dari wabah covid-19 juga dirasakan oleh para pelaku UMKM di Jawa Barat. Bahkan tak sedikit diantaranya kelimpungan menghadapi bisnisnya yang tersendat.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil saat membuka kegiatan Workshop Face Shield.

”Kita sangat mengetahui bahwa dampak Covid-19 begitu luas terjadi, khusunya bagi pelaku usaha, terutama UMKM. Saat ini juga banyak yang curhat kepada saya, kalau banyak UMKM yang kolaps, karena mereka tidak bisa lagi mendapat penghasilan secara normal seperti biasa,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan