Disdagkoperin Cimahi Fasilitasi 25 Tenan untuk Berwirausaha

CIMAHI –  Para Wirausaha muda mengikuti program inkubasi digital Kreatif . Mereka akan dibina selama setahuan untuk mengembangkan berbagai usaha agar lebih maju.

Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna mengatakan, inkubasi Digital merupakan program untuk memfasilitasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelatihan selama satu tahun penuh.

Harapannya, kata dia, mereka bisa mengembangkan produk usahanya sehingga bisa membangkitkan ekonomi Kota Cimahi.

“Ketertarikan anak muda terhadap program ini cukup baik, pesertanya terus bertambah, ini target awal kita. Harapannya secara manfaat lebih terasa,” ujarnya.

Menurut Ajay, tenant yang diikusertakan dalam inkbuasi di CPT tahun ini merupakan hasil seleksi. Dalam program ini, kata dia, masing-masing tenant bisa mengajukan kebutuhan pendampingan sesuai bidang garapan masing-masing.

Untuk tahun ini ada 25 tenant yang diisi 150 orang terpilih yang bakal mengisi program Inkubasi Digital Kreatif 2020 jilid ke-4 itu.

“Diberi ruang kerja atau co-working space dengan perangkat komputer, pendampingan juga beda-beda sesuai bidangnya. Intinya, mereka dirangsang untuk menjadi kreator usaha,” jelas Ajay.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Adet Chandra menambahkan,

sudah ada 25 tenant yang menetap di gedung Baros Information Technologi Creatif (BITC).

Artinya, mereka yang ada di BITC masuk kategori tenant yang sudah bagus dan mempunya pangsa pasar produknya.

“Ini menjadi salah satu bukti keberhasilan program inkubasi usaha di Kota Cimahi,” sebutnya.

Menurut Adet, lewat kegiatan tersebut sudah bisa menyerap tenaga kerja hingga 330 orang freelance dan 130 orang tenaga kerja tetap.

Secara teori, lanjut Adet, sebanyak 2% dari peserta pendampingan usaha  yang diberikan pemerintah naik kelas sudah terbilang baik.

“Tahun lalu ada sekitar 5 tenant yang berkembang dan 3 diantaranya maju. Mudah-mudahan di tahun ini ada juga yang berhasil, melihat konten yang beragam kami optimis,” jelasnya.

Adet menerangkan, fasilitasi yang diberikan tiap tenant pun berbeda tergantung kebutuhan dan daya juang masing-masing tenant. “Ada yang diberi komputer, ada yang hanya laptop. Nanti kita lihat, kalau ada perkembangan bagus kami support lagi infrastrukturnya. (mg4/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan