Dewan Minta Perhatikan Nasib Para Guru Ngaji

BANDUNG– Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat, Muhamad Sidkon DJ meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk memperhatikan nasib serta kesejahteraan guru ng­aji dan guru honorer yang terdampak Covid-19.

“Ingin menegaskan kem­bali, sebelumnya sudah dil­aporkan dalam forum kon­sultasi, bahwa guru ngaji dan honorer ini yang terkena langsung juga,” kata Sidkon yang disampaikan langsung kepada Emil saat Sidang Pa­ripurna, Selasa (21/4).

Legislator Dapil 12 itu men­jelaskan, bahwa selama ini mereka (guru ngaji) honor­nya dari santri-santri yang belajar ngaji kepada mereka. Sehingga dengan kondisi ini mereka harus menjadi per­hatian khusus.

“Pernah saya sampaikan juga kepada pak sekda, ini penegasan kembali bahwa guru ngaji, guru honor apapun itu terkait dengan guru madra­sah, mohon jadi perhatian dampak korona ini,” tegasnya.

Tidak hanya itu, kata dia, ada juga suara dari Forum Komunikasi SMA Swasta yang kondisinya sama terdampak sehingga perlu diperhatikan.

“Jumlahnya 1.156 SMA swas­ta, ini kondisinya sama den­gan kondisi seperti ini, me­reka istirahat dan jam ngajar­nya berkurang sehingga sangat terpengaruh oleh kondisi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Yuningsih menambahkan, pemerintah daerah dan pusat diminta untuk memperhati­kan para ustaz, guru ngaji, dan rohaniawan lintas agama yang juga terdampak Covid-19.

“Tugas berat para ustaz, gu­ru ngaji serta rohaniawan lintas agama di pelosok dae­rah itu sangat berat dalam membina umat yang notabe­ne masyarakat Indonesia, mereka harus menjaga mo­ralitas bangsa dan sebagian besar dilakukan penuh keikhla­san,” katanya.

Menurut Yuningsih, saat ini ketika semua dibatasi, peng­ajian, kegiatan keagamaan dibatasi oleh pemerintah hal ini membuat pendapatan para ustaz dan guru ngaji akan berkurang sehingga perlu mendapat perhatian peme­rintah. (mg1/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan