Dewan Berharap Anggaran untuk Penanganan Sosial di Dinsos Jabar Perlu Ditambah

BANDUNG – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar), Iwan Suryawan mengatakan ada beberapa anggaran Dinas Sosial (Dinsos) Jabar mengalami pergeseran akibat pandemi Covid-19.

Kendati demikan, dirinya memandang anggaran yang terkait kegiatan sosial harus dipertahankan. Bahkan ditambah sesuai bentuk dan pekerjaan pelayanan rehab.

“Kegiatan penanganan masalah-masalah sosial yang ada supaya seimbang, betul untuk pekerjaan fisik okelah dilakukan, tapi untuk mengenai pelayanan terkait program rehab dan segala macamnya,” ucap Iwan di Bandung, Sabtu (8/8).

“Ini menyangkut orang, ini menyangkut kondisi jiwa warga Jawa Barat yang mengalami masalah itu. Disinilah fungsi pemerintah harus memberikan layanan itu. Maka anggarannya jangan dipotong karena aspek-aspek layanan rehab,” imbuhnya.

Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, aspirasi terkait klinik kesehatan untuk difabel yang tergeser akibat Covid-19 rencananya akan diajukan kembali di perubahan anggaran tahun 2020 senilai 300 juta rupiah.

Sementara itu, Wakil ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru’yat berharap bahwa peningkatan pelayanan terhadap penyandang disabilitas bisa ditingkatkan. Sebab, disini juga kegiatanya kreatif dengan bikin banyak kerajinan dan produk makanan.

“Mudah-mudahan provinsi Jabar ada keberpihakan yang akan terus ditingkatkan untuk kebijakan anggaran, karena anggaran di sini sangat terbatas sementara yang harus dilayani terus semakin bertambah,” katanya.

“Dengan demikian mudah-mudahan pak gubernur dengan TAPD bisa memahami dan selama ini juga DPRD melihat anggaran di dinas sosial ini sangat terbatas sementara kebutuhan di dinas sosial sangat besar sekali,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Panti Sosial Rehabilitasi penyandang Disabilitas Mental Sensorik Netra,Rungu Wicara, Tubuh (PSRPD MENSENETRUWITU) Dodo Suherman mengatakan, secara tempat sudah cukup bagus dan strategis selain itu sarana prasana juga sudah bagus termasuk SDM juga sudah bagus.

Menurutnya, disini bisa cukup menampung 150 orang penyandang disabilitas. Namun yang jadi kendalanya adalah anggaranya yang kurang memadai bisa dikatakan disini cukup untuk 150 orang tapi anggaran hanya bisa untuk 100 orang saja.

“Anggaran di kami memang sangat terbatas. Jadi kami juga berharap gubernur provinsi Jawa Barat bisa memperhatikan lagi kami untuk bisa melayani masyarakat dengan lebih maksimal lagi,” pungkasnya. (mg1/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan