Dede Yusuf Gelar Webinar Sosialisasi Empat Pilar MPR

BALEENDAH – Sosialisasi empat pilar MPR RI menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai kebangsaan.

Hal tersebut disampaikan Anggota MPR RI Dede Yusuf Macan Effendi dalam webinar Sosialisasi empat pilar yang digelar secara virtual, di Imah Aspirasi Rancage, Baleendah, Sabtu (26/9).

Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut, dilaksanakan dengan para pelajar dan pemuda di wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Dede Yusuf mengungkapkan, berlangsungnya sosialisasi empat pilar secara virtual tersebut, mengirim pesan bahwa pemerintah tetap berupaya menjaga nasionalisme pelajar dan pemuda di tengah Pandemi Covid-19. Agar tetap aman dari potensi penularan, maka semua tahapan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Oleh karena itu, kata Dede, dimasa Pandemi Covid-19 tak boleh menjadi halangan bagi MPR RI melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Rumah Kebangsaan menjaga solidaritas bangsa. Khususnya, dalam menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI.

”Eksistensi bangsa, sangat bergantung dengan kualitas sumber daya manusianya. Sehingga, MPR RI konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI yang pada hakikatnya adalah pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia,” kata Dede Yusuf usai virtual dengan siswa SMK Bina Esa Cihanjuang Parompong KBB dan SMK Dharma Agung, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung.

Dede Yusuf menjelaskan, bahwa implementasi empat pilar MPRI RI juga sekaligus menggairahkan kaum remaja untuk menggunakan hak pilih di Pilkada serentak 2020, pada 9 Desember mendatang.

”Sehingga, minat remaja dalam menggunakan hak pilih dalam Pemilu perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut lagi Dede Yusuf juga menyampaikan bahwa remaja yang tak menggunakan hak pilihnya akan merugi. Sebab, dia tidak ikut menentukan siapa yang mengelola daerahnya sendiri. ”Apabila terus apatis, maka hanya orang yang mau memilih yang mengatur pemimpinnya. Sebab para golput tidak memberi suara,” tuturnya.

Mendukung gerakan tersebut, Kepala SMK Dharma Agung Paseh, Supriadi mengatakan, pihaknya akan mendorong Para siswanya yang rata-rata berusia minimal 17 tahun sebagai pemilih pemula untuk turut berkontribusi dalam gelaran hajat pesta demokrasi

”Dalam perhelatan pesta demokrasi 9 Desember yang akan datang, pasti akan berpartisipasi dengan cara menggunakan hal pilihnya datang ke TPS, memilih pemimpinnya. Selain itu, kita juga akan mengajak para anggota untuk mengedukasi terkait tahapan pilkada kapada lingkungannya,” pungkasnya. (adv/yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan