Daya Beli Menurun, Harga Cabe-cabean dan Sayuran Merosot Tajam

BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) selalu melakukan pengawasan harga bahan pokok di 8 pasar yang berada di Kota Bandung.

Pemeriksaan tersebut meliputi kebutuhan pokok sepertiberas, cabai, bawang, daging, minyak, telur, gula, dan beberapa komoditi lainnya. Dari hasil pengawasan, harga sayur di Kota Bandung saat ini dinilai menurun.

Kabid Distribusi Perdagangan dan E-Commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengungkapkan di masa pandemi Covid-19 harga sejumlah bahan pokok seperti daging dan sayuran di Kota Bandung mengalami penurunan.

Menurut Meiwan, hal tersebut merupakan akibat dari daya beli masyarakat yang menurun. “Harga bahan pokok di masa pandemi  trennya dari awal Agustus sampai awal September tidak terjadi lonjakan harga signfikan dan relatif stabil hanya beberapa komoditis penurunan,” ucapnya di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Kamis (3/9).

Lebih lanjut Meiwan mengatakan selain turunnya daya beli masyarakat, saat ini masa panen sedang berlangsung di tingkat petani di berbagai wilayah sehingga stok barang berlimpah dan permintaan pasar dinilai kurang.

Berdasarkan survei ke delapan pasar tradisional yang dilakukan setiap pekannya, harga cabai merah tanjung dijual sebesar Rp 26 ribu perkilogram turun dari harga sebelumnya yakni Rp 40 ribu perkilogram. Selain itu, saat ini cabai rawit merah perkilogram sekitar Rp 27 ribu.

“Minggu pertama dan kedua Agustus harga cabai rawit merah Rp 40 ribu perkilogram, pada minggu ketiga dan keempat relatif diangka Rp 26 ribu sampai awal September. Cabai rawit merah jadi 27 ribu,”katanya.

Berdasarkan penuturan Meiwan, harga bawang merah juga mengalami penurunan sebesar Rp 5-8 ribu, dari harga semula Rp 35 ribu menjadi Rp 27 ribu hingga Rp 30 ribu perkilogram. Sedangkan untuk bawang putih stabil di harga Rp 24 hingga 26 ribu per kilogram.

“Untuk penurunan (harga) sayur-mayur itu saat ini masa panen sehingga stok melimpah sementara permintaan itu berkurang begitu pun daya beli masyarakat sekarang menurun,” jelasnya.

“Ada petani yang dari pada dijual, ya dibiarkan saja. Tidak menutupi ongkos produksi,” imbuhnya.

Meiwan mengungkapkan penurunan juga terjadi pada komoditi sayuran. Pada kondisi normal, harga tomat perkilogram sekitar Rp 15 ribu namun saat ini hanya Rp 8 ribu, kentang perkilogram dari harga normal Rp 18 ribu menjadi Rp 14 ribu dan harga mentimun dari normal Rp 12 ribu sekarang dijual Rp 7-8 ribu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan