Daya Beli Masyarakat Mulai Menurun

BANDUNG – Pandemi Covid-19 berdampak kepada berbegai sektor termasuk pada perekonomian masyarakat. Hal itu terjadi karena tak sedikit perusahaan yang menghentikan usahanya, hingga merumahkan bahkan memberhentikan para karyawannya.

Dengan pemberhentian tersebut otomatis mempengaruhi penghasilan masyarakat. Akibatnya berdampak pada daya beli masyarakat terlebih saat menjelang lebaran seperti sekarang ini.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, kepada Jabar Ekspres, Kamis (14/5).

Menurut Elly, saat ini pasokan kebutuhan pokok di pasar cenderung lebih banyak dibandingkan jumlah permintaan. Permintaan yang minim tersebut karena pengaruh dari penghasilan masyarakat itu sendiri.

”Jelang lebaran sekarang, malah pasokan banyak tapi permintaan kecil. Padahal biasanya pasokan sedikit, permintaan banyak. Karena kondisi pandemi ini, saya kira daya beli masyarakat jadi turun,” ujar Elly.

Dia mengatakan, selain berimbas pada pasokan kebutuhan pokok yang banyak, daya beli masyarakat yang menurun juga berdampak pada stabilnya harga kebutuhan pokok di pasar.

”Stok kebutuhan barang pokok menjelang idul fitri aman tersedia. Harga relatif stabil, semua normal dan harga aman,” imbuhnya.

Berikutnya Elly juga membandingkan kenaikan harga pokok yang terjadi pada 2019 lalu. Kenaikan tertinggi terjadi pada daging sapi, ayam, dan telur. Bahkan daging sapi sendiri mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebanyak enam kali lipat dari harga normal.

”Tiga komoditas yang mengalami kenaikan bahkan sapi naiknya mencapai enam kali lipat. Di masa Covid-19 sepertinya tidak akan seperti tahun lalu, kebutuhan daging dan telur justru menurun,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan e-Commerce Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, harga kebutuhan pokok di Kota Bandung hingga 14 Mei 2020 dinilai cukup stabil.

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan minggu lalu, terdapat kenaikan di beberapa komoditi pangan seperti cabai merah. Kenaikan tertinggi pada komoditi ini terletak pada cabai merah tanjung, kenaikan sebesar 6.83 persen atau Rp 2.500. Tak jauh berbeda, bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar 5.79 persen atau Rp 2.900.

Daging sapi dan ayam boiler pun tak ketinggalan. Daging sapi yang sampai hari ini dipatok dengan harga Rp 122.100/kg, sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 1.16 persen atau Rp 1.400. Sementara ayam boiler 10.60 persen atau Rp 3.200 hingga saat ini harganya mencapai Rp 33.400/kg.(mg7/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan