Cabup Nina : Tingkatkan SDM Indramayu, Agar Mampu Bersaing dalam Dunia Kerja

INDRAMAYU-Bakal calon bupati (Bacabup) Indramayu Nina Agustin Da’i Bachtiar mengaku prihatin dengan banyaknya angka pengangguran di Kabupaten Indramayu.

Putri mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar itu bertekad untuk memperjuangkan masyarakat supaya mampu bersaing dalam dunia kerja menjelang pembangunan industri petrokimia di Kecamatan Balongan Indramayu.

“Peningkatan sumber daya manusia (SDM) mulai sekarang harus kita persiapkan, baik melalui pelatihan sesuai dengan kebutuhan kerja sehingga tidak jadi penonton di daerah sendiri,” jelas cabup perempuan yang sudah mengantongi rekomendasi DPP PDI Perjuangan kepada Radar saat melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat di Indramayu bagian barat (Inbar), belum lama ini.

Cabup Nina menjelaskan, kehadiran industri petro kimia yang akan dibangun oleh PT Pertamina bersama dengan perusahaan Taiwan CPC itu menjadi perhatian serius apabila dirinya mendapat kepercayaan oleh masyarakat Indramayu pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

Pihaknya sudah meminta kepada pihak Pertamina agar dalam perekrutan tenaga kerja itu harus benar-benar memperhatikan masyarakat Indramayu.

“Masyarakat jangan hanya kena dampaknya saja, sementara kita tidak bisa diberikan kesempatan kerja. Masyarakat Indramayu sebenarnya mampu, asalkan kita mau menggeluti sebagai tenaga pendidik,” terangnya.

Industri petrokimia di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu yang nilainya Rp 100 triliun itu rencananya akan mulai dibangun tahun depan.

“Penetapan lokasinya sudah, tinggal proses pembebasan lahan. Kalau pembebasan lahan sudah selesai, nanti langsung dibangun, dan diperkirakan tahun depan sudah mulai,” imbuhnya.

Perempuan kelahiran 17 Agustus 1973 ini  meyakini, keberadaan industri itu dapat memberikan lapangan pekerjaan sekaligus meningkatkan perekonomian bagi warga di Kota Mangga.

Industri petrokimia yang akan dibangun itu dalam bentuk pabrik pemecah nafta (naphtha cracker) dan unit pengembangan sektor hilir petrokimia berskala global di Indonesia.

Pabrik itu akan diintegrasikan dengan kilang Pertamina Balongan. “Kami siap memperjuangkan masyarakat Indramayu supaya bisa bekerja. Terutama akan mendatangi pemilik proyek agar pekerjanya dari warga sekitar,” pungkasnya. (jml/mgg)

 

Tinggalkan Balasan