Bus Rapid Transit Jurusan Cicaheum- Cimahi Segera Beroperasi

CIMAHI – Kota Cimahi menjadi salah satu kawasan di Bandung Raya yang bakal dilalui Bus Rapid Transit (BRT). Informasi itu berdasarkan hasil pembahasan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Berdasarkan hasil rapat terakhir, rencananya ada dua rute yang akan dilalui transportasi semacam Busway itu. Yakni Cimahi-Cicaheum dan Cimahi-BEC.

Khusus di Kota Cimahi bus tersebut akan melalui Jalan Amir Machmud-Jalan Gator Subroto kemudian finish di Stasion Cimahi.

“Ke depan akan kita sandingkan dengan rencana dari Kementerian Perhubungan yaitu layanan BRT dengan sistem BTS yang juga akan melalui Kota Cimahi,” ungkap Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang, Minggu (27/12).

Selain Kemenhub, rencana penerapan BRT juga melibatkan Dishub Provinsi, Dishub Kota se-Bandung Raya, Organisasi Angkutan Darat (Organda), Pemerhati Transportasi hingga Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Jawa Barat.

Ranto menjelaskan, tujuan adanya rencana penerapan transportasi BRT di Bandung Raya termasuk di Kota Cimahi didasari karena angkutan umum yang sudah tersedia belum memiliki daya angkut yang besar untuk memobilisasi masyarakat dan mengurangi kemacetan. Kemudian, komitmen pemerintah untuk menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan.

“Pemerintah ingin Penggunaan angkutan umum massal yang baik, nyaman, aman, dan murah dapat mengurangi kemacetan sehingga masyarakat akan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum,” jelas Ranto.

Layaknya busway, konsep jalur BRT ini awalnya direncanakan khusus, tidak tidak boleh disatukan dengan kendaraan lain. Namun mengingat di Kota Cimahi lebar jalannya tidak terlalu signifikan, maka akan disatukan dengan jalur kendaraan lainnya.

Ranto membeberkan, berdasarkan jadwal yang didapat dari rapat terakhir, tahun 2021 akan dimulai pembuatan dari mulai sistem, sarana prasarana hingga fasilitas lainnya. Sehingga harapannya tahun 2022 bisa beroperasi.

“Untuk mengaspal, diharapkan 2022 sudah semua beroperasi,” ucapnya.

Ranto menjamin, keberadaan BRT nantinya tidak akan mengganggu keberadaan angkutan umum alias angkot di Kota Cimahi. Apalagi, kata dia, layanan BRT nantinya tidak akan mengganggu trayek lokal Cimahi.

Bahkan, kata dia, angkutan umum bisa menjadi pengumpan atau feeder bagi palayanan BRT. “Kalau untuk Lokal Cimahi, rasa-rasanya tidak akan terganggu sama sekali karena konsep yang kita terapkan, layanan angkutan umum trayek lokal Cimahi hanya sebagai feeder saja,” bebernya. (fer/yan)

Tinggalkan Balasan