Buat Sendiri Hand Sanitizer, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung Bagikan ke Masjid

BANDUNG – Mahasiswa dan dosen fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Bandung berkolaborasi membuat hand sanitizer.

Selain dibagikan kepada pihak internal kampus, handsanitizer ini juga diberikan kepada pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang terletak di sekitar kampus UIN untuk nantinya dipakai oleh para jemaah masjid.

Menurut  Ketua Jurusan Kimia FST, Eko Prabowo Hadisantoso mengatakan pembuatan hand sanitizer ini bertujuan untuk mensterilkan tangan dan terhindar dari Covid-19.

“Setidaknya tangan kita itu selalu dalam keadaan steril. Karena kan virus ini menyebabkan pneumonia dan jalurnya itu melalui sistem respirasi kita. Kemaren kita coba bagikan ke masjid-masjid di sekitar kampus, seperti masjid Mesjid Ikomah UIN, Kifayatul Akhyar, As-Siraaj, Al-Huda dan Al-Amanah. Itu dilakukan supaya lingkungan di sekitar kampus pun dapat menerima manfaatnya.” Ujar Eko kepada Jabar Ekspres, Kamis (19/03).

Berikutnya Eko mengungkapkan bahwa pembuatan hand sanitizer tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa aturan serta panduan yang diterbitkan langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan handsanitizer ini sebagian besarnya terdiri dari cairan alkohol 96 persen. Selain itu, terdapat juga gliserol, hidrogen peroksida, dan penambah aroma. Cairan alkohol ini dipercaya dapat mematikan bakteri dan beberapa virus tertentu.

“Kalau bakteri, umumnya mati menggunakan handsanitizer. Untuk virus juga umumnya bisa hilang, tapi untuk Covid-19 perlu ada kajiannya. Karena ini jenis virus baru yang memiliki ketahanan cukup kuat. Tapi setidaknya dengan hand sanitizer yang kami buat, bisa mengurangi resiko untuk terpapar virus corona,” ungkapnya.

Dalam pembuatannya, Eko juga mengatakan cukup kesulitan dalam mencari bahan baku setelah pemerintah menetapkan lockdown. Tak hanya itu, botol yang digunakan untuk mengemas hand sanitizer ini juga terbilang cukup sulit untuk didapatkan.

Dari 12 liter bahan dasar pembuatan hand sanitizer, diperoleh 20 botol isi 250 mL dan 70 botol isi 100 mL. Eko berharap hand sanitizer ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak.

“Hal yang Kecil menurut kami bisa bermanfaat untuk orang . Kedua, setidaknya mengurangi resiko (terkena Covid-19). Walaupun nanti dampak corona ini sudah mereda, saya kira hand sanitizer ini bisa digunakan di masa yang akan datang sebagai salah satu cara hidup sehat,” tandasnya.(mg7/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan