Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa satu dari tujuh perusahaan yang memastikan untuk merelokasi investasi ke Indonesia akan mulai melakukan peletakan batu pertama pembangunan (groundbreaking) pekan depan.
“Minggu depan ini setelah Presiden mengumumkan soal relokasi investasi di tanggal 30 Juni, sudah mulai ada perusahaan yang groundbreaking,” kata Juru Bicara BKPM Tina Talisa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Tina menjelaskan groundbreaking yang akan dilakukan pekan depan menunjukkan kerja keras BKPM untuk menarik investor dan mengawal investasinya.
“Jadi kita berusaha bahwa mengawal ini nggak sekadar sampai izinnya, tapi kita kawal terus sampai mulai tahap konstruksi, dan nanti selanjutnya tahap produksi,” terang Tina.
BKPM juga terus berupaya menjaga iklim investasi agar mampu menciptakan lapangan kerja, terutama di masa pandemi yang memberikan dampak kepada pertumbuhan ekonomi.
“Kita itu kan pertumbuhan ekonomi masih didukung mayoritas oleh sektor konsumsi. Orang bisa belanja kalau punya pendapatan. Orang punya pendapatan kalau kerja. Nah, tugas investasi adalah menciptakan lapangan kerja itu,” kata Tina.
Rencana investasi tujuh perusahaan yang memastikan merelokasi usahanya di tahap pertama ini diperkirakan mencapai 850 juta dolar AS atau setara Rp11,9 triliun dengan lokasi tujuan investasi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan Sumatera Utara.
Jumlah tenaga kerja yang dapat terserap diprediksi mencapai hingga 30.000 orang. Selain itu, BKPM telah memetakan 17 perusahaan yang dalam proses penjajakan untuk merelokasi investasi dan 119 perusahaan yang potensial.
Dari data realisasi investasi Triwulan I (periode Januari-Maret) Tahun 2020 tercatat total investasi mencapai Rp210,7 triliun, naik 8,0 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar Rp195,1 triliun.
Nilai investasi selama Triwulan I Tahun 2020 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp112,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp98,0 triliun. Selama periode Triwulan I Tahun 2020, terserap sebanyak 303.085 tenaga kerja.(Ant/JE)