Bersiap Hadapi Piala Asia, Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-19 Harus Secepatnya

JAKARTA– PSSI segera mengumpulkan pemain dan menggelar pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19. Kesekjenan PSSI mengabarkan, pemanggilan pemain akan mulai dilakukan Senin, (15/6) mendatang.

Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi menjelaskan, kebijakan ini merupakan arahan dari Ketua Umum PSSI M Iriawan. Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 harus dilakukan secepatnya, sebagai persiapan Indonesia sebelum tampil di Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan Oktober nanti.

”Rencananya tanggal 15 Juni mulai pemanggilan untuk Timnas Indonesia U-19. Sesuai harapan Ketua umum PSSI, TC (training camp) Timnas Indonesia U-19 dilakukan di Jakarta,” kata Yunus.

Menurutnya, selama ini Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong telah memimpin latihan Skuad Garuda Nusantara, julukan Timnas U-19, dengan virtual. Sesi latihan ini telah dimulai sejak Mei lalu dan materi latihannya terus meningkat secara perlahan.

Yunus menjelaskan, dalam masa pemusatan latihan virtual ini, sebanyak 44 pemain dipanggil untuk ikut dalam pemusatan lataihan atau TC. Dari sekian nama, M Risky Sudirman belum ambil bagian karena masih penyembuhan dari cederanya.

Agar pemain Timnas jelang piala Asia 2020 nanti, Pelatih Madura United Rahmad Darmawan memberikan ide cerdik dalam rangka menyiapkan pemain U-19. Dia menyarankan agar skuad yang kini menjadi prioritas dari Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong diminta untuk ikut berkompetisi di Liga Indonesia.

Rahmad Darmawan menyebut Liga 1 bisa menjadi ajang pemanasan sekaligus penggemblengan bagi para pemain Timnas Indonesia U-19. Pertimbangan itu berdasarkan kebutuhan setiap klub akan berbeda dalam menjalankan regulasi pemain U-20 di tim saat kompetisi bergulir lagi nanti.

”Saran saya ikutkan saja timnas U-19 Indonesia di kompetisi Liga 1 sebagai peserta tamu. Jadi, bisa memberikan ruang yang besar untuk pelatih timnas menguji semua pemain sekaligus membangun chemistry tim,” jelas RD.

Pelatih yang akrab disapa RD itu, bukan hanya atmosefer kompetisi dan persaingan yang berkualitas, para pemain juga bakal mendapatkan menit bermain yang cukup karena mereka menjadi tim tersendiri.

Pelatih juga bisa setiap laga mengutak-atik strategi dan komposisi pemain dengan lawan yang secara usia dan kualitas ada di atas Timnas U-19. ”Memang saran ini keluar dari statuta Kongres, tetapi karena kompetisi nanti juga tanpa degradasi, itu juga (keluar statuta, red), jadi tidak ada salahnya,” pungkasnya.(jpnn/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan