Bentuk Koperasi Tingkat RW

DAYEUHKOLOT – Maraknya praktek bank emok terjadi di wilayah Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Desa berencana membentuk koperasi Desa di Setiap RW.

Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana menyatakan, pihaknya baru mengetahui di wilayahnya mendengar bank emok marak di wilayah yang dipimpinnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut berkelanjutan, Yayan mengaku akan melakukan koordinasi dengan para ketua RW.

”Saya sudah konfirmasi kepada semua ketua RW melalui Wa Grup, sebagian ada yang tau dan sebagian lagi tidak mengetahui adanya praktek bank emaok. Menurut informasi, bank emok sudah terdeteksi di beberapa Rw yakni Rw 14, Rw 11, Rw 05, dan Rw 08,” kata Yayan saat ditemui Jabar Ekspres di Dayeuhkolot, Selasa (5/2).

Menurut Yayan, dengan adanya informasi maraknya bank emok di wilayah Desa Dayeuhkolot. Pihaknya, akan membuat pengumuman di spanduk untuk penolakan, bahwa bank emok dilarang masuk ke setiap RW yang berada di wilayah Desa Dayeuhkolot. ”Kami akan memfasilitasi untuk pemasangan spanduk larangan bank emok masuk. Hal itu sebagai langkah awal sosialisasi kepada warga,” katanya.

Yayan menjelaskan, Pemdes akan berkoordinasi dengan para ketua RW untuk memecahkan persoalan tersebut. Agar masyarakat tidak meminjam uang ke bank emok. Pada intinya, apabila ada pinjaman yang bunganya besar, masyarakat di imbau lebih baik jangan meminjam.

”Kami juga akan berembuk bersama, agar ada koperasi disetiap RW. Sehingga, dengan adanya koperasi diharapkan bisa mengantisipasi dan mencegah masyarakat meminjam uang ke bank emok,” akunya.

Lebih lanjut Yayang menjelaskan, pinjaman mikro ternyata masih digunakan sebagai modus untuk praktik rentenir atau yang disebut dengan bank emok. Sehingga, pihaknya akan segera mengantisipasi agar warganya tidak menjadi korban praktik bank emok.

”kami akan segera mengambil langkah untuk mengantisipasi maraknya praktek bank emok di Wilayah Desa Dayeuhkolot, salah satunya dengan membentuk koprasi di setiap RW,” tuturnya.

Sementara Iis salah satu warga Dayeuhkolot mengaku resah dengan maraknya praktek bank emok. Menurutnya, sepengetahuan dirinya bank emok adalah parktik yang melakukan penagihan secara berkelompok.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan