Belum Tersentuh Bansos, Penyandang Disabilitas Terabaikan

JAKARTA – Dampak Pandemi  Covid-19 berimbas pada siapa saja, termasuk penyandang disabilitas.  Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menjamin kehidupan warga negara dengan disabilitas.

Menurutnya, selama ini negara belum memperhatikan hak penyandang disabilitas di masa pandemi ini. Mereka belum mendapatkan paket  bansos  maupun  jaring pengaman sosial lainnya.

’’Seharusnya mereka diprioritaskan mendapat dukungan, mengingat keterbatasan kondisi fisiknya. Sayang sekali, kebijakan inklusif  negara masih sebatas retorika.  Pemerintah lalai  memperhatikan mereka,” ungkap Netty sebagaimana rilis yang diterima Jabar Ekspres, Minggu (16/8).

Dia menilai, hingga hari ini kelompok disabilitas masih kesulitan mendapatkan akses pekerjaan, kesehatan dan kepesertaan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Sebab, ketika reses lalu, pihaknya mendengarkan keluhan dan aspirasinya. Mereka mengeluhkan masih belum mendapatkan jaminan kesehatan, pendidikan, layanan kependudukan dan kesejahteraan.

’’Karena terlalu sulit, kadang mereka pasrah dan memilih untuk berjuang sendiri dan berkelompok. Selain itu, stigma buruk terhadap penyandang disabilitas dan keluarganya masih diterima baik dalam interaksi sosial di masyarakat maupun di dunia kerja,”  papar aleg dapil Jabar VIII ini.

Badan Pusat Statistik pada 2019 mencatat jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 34 juta jiwa. Sebagian besar mereka bekerja di sektor informal, baik perdagangan maupun jasa.

“Dalam kondisi normal  saja, pendapatan mereka tidak menentu, apalagi dalam  situasi pandemi,” ujar politisi PKS ini.

Survei Jaringan Disabilitas Indonesia menunjukkan bahwa dampak ekonomi yang sangat serius, di mana sekitar 86 persen responden (1.447 difabel) yang bekerja di sektor informal mengalami pengurangan pendapatan sekitar 50 sampai 80 persen selama wabah corona terjadi.

Per Juni 2020, Dirjen Rehabilitasi Sosial mengklaim sudah menyalurkan bantuan sembako bagi 377 Ribu warga penyandang disabilitas.

“Sangat kurang memadai dibandingkan jumlah mereka yang ada 34 juta. Seharusnya pemerintah mendahulukan menolong para penyandang disabilitas agar dapat bertahan di tengah pandemi. Saya minta pemerintah pusat dan daerah bersinergi  dalam memenuhi  hak mereka,” ujarnya.

Netty juga menyoroti masih belum optimalnya proses  sosialisasi dan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Seharusnya ada  edukasi dan pendampingan khusus bagi mereka, baik terkait  pencegahan Covid-19, maupun  upaya membangkitkan ekonominya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan