BANDUNG BARAT – Meskipun sangat terasa dampaknya, namun tak semua Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terpuruk di tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
Banyak usaha yang digeluti masyarakat tetap mampu bertahan dengan menerapkan strategi pemasaran produk secara online untuk menjangkau pelanggan yang tetap berada di rumah.
Seperti yang dilakukan pengusaha Baso Aci Bapper di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang tetap bisa mempertahankan omset di tengah pandemi.
Bahkan, disaat usaha lain terkena imbas hingga kehilangan pemasukan sama sekali, bisnis kuliner ini mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta dalam seminggu.
“Justru usaha kuliner saya mengalami kenaikan omset sejak pemberlakuan work from home (WFH), kenaikannya antara 50-100 persen,” kata pemilik Baso Aci Bapper, Erwin Febrian, Selasa (19/5).
Sebelum bergelut di bisnis kuliner, Erwin mengaku, awalnya ia menjalani usaha jual beli handphone second di Kota Bandung. Namun karena usahanya bangkrut, sejak setahun lalu ia merintis usaha makanan.
“Suatu saat saya pernah jajan baso seperti cilok tapi menurut saya biasa saja, lalu saya coba modifikasi. Jadilah Baso Aci Bapper ini,” bebernya.
Awalnya, metode berjualan dilakukan dengan cara pesan antar. Tak disangka, seiring usahanya yang semakin diminati konsumen, sekarang dirinya bisa menjual antara 750 sampai 1000 bungkus Baso Aci Bapper perhari secara online yang dipasarkan hingga ke luar pulau Jawa.
“Untuk penjualan, kita sudah kerjasama dengan sekitar 30 orang reseller. Bukan hanya di Indonesia, makanan ini juga sudah dipasarkan untuk para pekerja di luar negeri,” jelasnya.
Selain peningkatan omset, sejak usaha makanan olahan ini maju, Erwin juga mampu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Dari awalnya hanya sekitar 20 karyawan kini menjadi sekitar 35 orang karyawan.
“Sejak awal bulan puasa, kita tambah karyawan harian sekitar 10 orang karena pesanan meningkat. Apalagi menjelang lebaran,” bebernya. (mg6/yan)