BCL Bicara tentang Proses di Balik Tembang 12 Tahun Terindah

PENYANYI Bunga Citra Lestari atau kerap dipanggil BCL baru saja merilis lagu terbarunya yang berjudul 12 Tahun Terindah. Single terse­but dirilis berbarengan dengan video klip yang diunggah di kanal YouTube It’s Me BCL pada Minggu (19/7).

Lirik lagu 12 Tahun Terindah sendiri ditulis oleh BCL sebagai bagian dari proses healing atas kehilangan suami tercinta, Ashraf Sinclair. Se mentara, musiknya digarap oleh musisi Ifa Fachir.

Dalam rilisnya, lagu 12 Ta­hun Terindah menggambar­kan perjalanan BCL tanpa kehadiran suami tercinta di sisinya. Setelah kehilangan Ashraf, BCL memang mera­sakan perubahan hidup yang sangat drastis.

“Lagu ini menceritakan tentang kebingungan saya menghadapi hari-hari baru. Di saat hidup berubah dalam waktu yang begitu cepat, tanpa peringatan, dan mau tidak mau harus tetap di­jalani,” jelas

Lewat lagu 12 Tahun Terin­dah, BCL juga mengungka­pkan rasa syukurnya karena Tuhan telah memberikan kesempatan kepada dirinya untuk membina rumah tang­ga bersama Ashraf.

“Dan di momen kehidupan ini juga, saya berusaha melihat lagi tahun-tahun yang sudah saya lewati bersama Ashraf, dan saya merasa bersyukur, karena Tuhan memberikan saya 12 Tahun Terindah ber­sama Ashraf. Melalui suka dan duka dalam cinta, yang membuat saya percaya kalau cinta itu ada.” ungkap BCL.

Proses Pembuatan Lagu Proses pembuatan lagu, dari merekam demo, berbagai dis­kusi kreatif, hingga rekaman, BCL lakukan sendiri di rumah dengan bantuan dari tim secara virtual. Selain untuk pertama kalinya menulis lirik lagu, BCL belajar melaku­kan proses rekaman sendiri dengan perangkat studio kecil yang ia susun di lantai 3 rumahnya.

Ibu satu anak ini juga meli­batkan keluarganya dalam lagu 12 Tahun Terindah. Video klip lagu tersebut di­garap oleh adik Ashraf, Adam Sinclair.

BCL dan Ashraf Sinclair menikah pada 8 November 2008 lalu. Dari hasil pernika­hannya, mereka dikaruniai satu orang anak, Noah Sin­clair. Setelah 12 tahun ber­sama, BCL harus kehilangan Ashraf Sinclair untuk selama-lamanya.

Pria kelahiran London, Inggris, ini mengembuskan napas terakhir pada usia 40 tahun karena serangan jantung. Jenazah kemu­dian dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.(net/sri)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan