BAZNAS Salurkan Bantuan, Korona Hentikan Pembangunan

SOREANG – Untuk membantu masyarakat terdampak covid-19, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bandung salurkan 100 paket sembako bagi para guru mengaji.

Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung Dudi Abdul Hadi mengatakan, banyak masyarakat dari semua kalangan terdampak covid-19. Hal tersebut, mengakibatkan perekonomian warga mengalami penurunan.

”Peran mereka sangat penting dan mulia. berjasa mengajarkan anak-anak kita untuk bisa membaca al-Qur’an, Juga memberikan pendidikan keagamaan lainnya, seperti cara berwudu, sholat dan sebagainya secara dini,” kata Dudi Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung di Soreang, belum lama ini.

Dudi menjelaskan, sebagai lembaga amal zakat. BAZNAS senantiasa berperan aktif membantu mereka melalui Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Bandung. ”Paket bantuan tersebut, diperuntukkan bagi ustadz ustadzah yang tergabung dalam LPPTKA (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al Qur’an),” tuturnya.

Selain membagikan paket sembako kepada guru ngaji, BAZNAS juga telah mendistribusikan 1500 paket beras fitrah. Dudi berharap, masyarakat semakin mempercayai BAZNAS dalam pengelolaan zakat. Sehingga tidak ragu lagi untuk menitipkan zakat, infaq, shodaqoh, maupun fidyah di bulan suci Ramadan.

”Mari berbagi dengan menyisihkan rizki kita dengan berdonasi dan bersedekah. Untuk mencegah penyebaran wabah ini, masyarakat dapat memanfaatkan layanan pembayaran zakat secara online (daring),” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang M. Naser menyampaikan, nilai-nilai religius wajib ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Oleh karenanya, guru mengaji sudah selayaknya mendapat perhatian, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Terlebih untuk menolak bala di tengah pandemi global melalui meningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

”Salah satunya dengan menunaikan zakat, infaq dan shodaqoh. Terlebih di bulan suci ini, amalan kita akan berlipat pahalanya. Amalan sunnah, pahalanya sama dengan amalan wajib. Sementara amalan wajib pahalanya berpuluh bahkan beratus kali lipat,” katanya.

Dadang menjelaskan, di bulan suci Ramadan merupakan kesempatan emas bagi umat Islam. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengevaluasi harta masing-masing. Darimana sumbernya dan digunakan untuk apa. ”Sudahkah dibersihkan dengan zakat, sudahkah disucikan dengan infaq dan shodaqoh, agar kita terlepas dari belenggu bencana covid-19,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan