Baznas Jabar Berikan Bantuan untuk 2.000 Guru Ngaji

BANDUNG – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen akan memperhatikan para guru ngaji dan santri di Jabar. Sebab, Guru ngaji di daerah Tataran Sunda terbilang banyak.

Wakil Ketua II Bidang Perdistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Jabar, KH Ali Khosim mengungkapkan, banyaknya guru ngaji yang rata-rata pekerjaannya hanya menjadi pengajar saja. Ditambah, terdampak Covid-19. Alhasil, perekenomiannya tidak stabil.

“Guru ngaji di Jabar itu cukup banyak. Rata-rata perekonomiamnya belum mapan. Walaupun banyak juga yang mapan. Dalam konteks perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah saat ini masih kurang tersapa,” ucap KH Ali di Bandung, Senin (1/12).

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung itu mengatakan, dengan banyaknya jumlah guru ngaji, terkadang dimanfaatkan bagi segelintir orang yang akan manggung di dunia perpolitikan. Antara lain, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Sebab, bantuan untuk guru ngaji sering kali muncul saat musim Pilkada. Sehingga saat musim kampanye, guru ngaji hanya menjadi bumbu dalam visi dan misi calon semata, tanpa ada implementasinya.

“Guru ngaji ini jadi kosumsi politik lah. Tetapi ketika jadi, sering kali realisasinya tidak seperti yang di janjikan. Nah melihat fenomena itu semua, maka kemudian hari ini BAZNAS Jabar berkomitmen akan perhatikan guru ngaji,” kata KH Ali.

Terlebih, saat pelantikan Pimpinan BAZNAS Jabar periode 2020-2025 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada (14/10) lalu. Mendapatkan amanat untuk mampu menyapa masyarakat lebih luas. Salah satunya guru ngaji dan santri.

Pesan-pesan Gubernur, lanjut dia, ketika kita dilantik, kita diminta memperhatikan itu. Artinya, harapan Gubernur bahwa Baznas ini bisa melebarkan sayap kepada masyarakat yang belum tersentuh.

“Jadi misalkan kemudian banyak program pemerintah yang belum sampai menyentuh mereka. Maka tugas Baznas lah yang akan menyentuh mereka,” lanjutnya.

Bahkan, ucap KH Ali, beliau (Gubernur) lebih lanjut berpesan, jika bisa santri dan guru ngaji ini sudah bukan lagi dari APBD. Akan tetapi, bisa diperhatikan secara penuh oleh BAZNAS.

“Berangkat dari sini, kemudian BAZNAS Jabar berkomitmen akan memperhatilan guru ngaji dan santri. Sebab, guru ngaji merupakan orang-orang yang sangat berjasa,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan