Menurutnya, saat ini KPU tengah mengahadapi kesulitan di semua daerah dalam menjalankan pesta demokrasi yang terkontrol dalam aspek protokol kesehatan.
Terlebih, lanjut dia, pada saat pendaftaran ditemukan banyak yang melanggar protokol kesehatan. Apalagi, kata dia, ada 24 undian penomoran calon di Pilkada Serentak Jabar.
“Maka ini harus ada inovasi dari KPU, saya dengar ada upaya misal untuk pengambilan itu cukup dengan daring saja, kalau itu dilakukan,” katanya.
“Misalnya bagaimana membuat kondisi daring ini punya nuansa lain, karena ini uji Kreativitas KPU di semua daerah. Mungkin ada dorongan dari KPU pusat agar bikin kreasi yang terbaik bagaimana ini bisa dilakukan,” tambahnya.
Terlebih, jelas Gus Ahad, untuk pemilih pemula sangat kesulitan karena justru pengalaman pertama pada pilkada yang sangat antusias adalah pada kampanye, melihat debat atau mengikuti proses dan sebagainya.
“Anak-anak kita yang sekarang pemilih pemula mereka akan mengatakan ya inilah pemilihan pertama tanpa gereget,” pungkasnya. (mg1/yan).