Baru 793 Relawan Terdaftar Untuk Uji Klinis Vaksin Sinovac

BANDUNG – Uji klinis vaksin Sinovac yang akan secara perdana digelar pada 11 Agustus 2020 sudah menyelesaikan tahap sosialisasi. Tak hanya itu, tercatat sebanyak 793 relawan yang akan turut serta dalam uji klinis tersebut.

Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad, Rodman Tarigan mengatakan setiap lokasi uji klinis memiliki jumlah subjek atau relawan tertentu.

”Masing-masing site ada jumlah tertentu untuk jumlah subjek sukarelawan. Secara proporsional pembagiannya. Untuk masing-masing lokasi akan kami tentukan kemudian. Tim masih verifikasi data,” ujarnya kepada Jabar Ekspres, Rabu (5/8).

Sebagaimana diketahui, Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) akan melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang dipusatkan di enam titik di Kota Bandung. Keenam tempat tersebut yakni RSP Unpad, Kampus Unpad Dipatiukur, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Dago.

Menurutnya, pelaksanaan sosialisai uji klinis vaksin ini berjalan lancar. Tak hanya itu, dia juga menilai masyarakat menyambutnya dengan antusias.

”Selain melalusi sosial media, sosialisasi juga dilakukan di Kecamatan yang melibatkan Puskesmas setempat sebagai lokasi uji klinis vaksin Sinovac,” ujarnya.

Dia mengungkapkan pihaknya telah melakukan upaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin ini aman untuk dilakukan.

”Dengan tahapan penjelasan yg mudah dimengerti masyarakat, dan bahasa yang tidam terlalu teknis medis tentunya,” imbuhnya.

Salah satu warga Kecamatan Cicendo, Lestarina Rahayu mengatakan dirinya belum tahu mengenai adanya pelaksanaan uji klinis vaksin Sinovac. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku tak tertarik untuk menjadi relawan.

Perempuan yang akrab dipanggil Ayu itu menuturkan alasan ketidaktertarikannya. Menurut Ayu, masih terdapat kekhawatiran di dalam dirinya akan virus korona.

”Nanti kena korona engga, malah stress.
(Khawatir) positif korona, kan pasti dijauhin sama tetangga. Ga kaya di iklan di semangati tea didukung biar sembuh atau apalah, pada kenyataannya malah dijauhi,” jelasnya.

Adapun relawan yang bersedia mengikuti uji klini vaksin ini akan dipantau oleh petugas penelitian secara teratur selama jalannya penelitian, yakni enam bulan setelah pemberian vaksin terakhir. Selain itu, relawan juga akan dilindungi dengan kesehatan asuransi.(mg7/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan