Bantah Ada 4 Ton Telur Busuk yang Tersimpan di Gudang Bulog Garut

BANDUNG – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad membantah bahwa adanya 4 ton telor busuk di Bulog wilayah prianangan Garut tidak benar.

Daud mengatakan, sebetulnya ini tanggungjawab Bulog. Namun saat dilakukan pengecekan ternyata tidak ada telor yang busuk sebanyak 4 Ton.

Kendati begitu, dia menuturkan, sebetulnya telor 4 ton tersebut pernah dikirim ke Bulog Garut. Namun Garut belum siap dalam penyalurannya karena pada saat itu datanya belum siap.

Sehingga, kata dia, telor 4 ton tersebut didistribusikan ke daerah lain yang sudah siap dalam penyaluraan.

’’Jadi telor tersebut didistribusikan dulu ke Tasikmalaya,’’ucap Daud dalam press converence secara virtual di gedung sate kemarin, Senin (11/5).

“Sehingga disana tertinggal cadangan yang beberapa saja. Jadi kalau sampai 4 ton itu busuk ini menurut penjelasan Divisi Logistik itu tidak benar,” tambah dia lagi.

Senada dengan Daud, Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Mohammad Arifin Soedjayana, menyatakan, telur bantuan sosial (bansos) provinsi yang berada di Gudang Bulog Garut sudah diredistribusi ke kabupaten/kota lain.

Hal tersebut dilakukan karena pendistribusian bansos provinsi di Kabupaten Garut ditunda.

“Kami sudah mengirim telur pada 27 April 2020 sebanyak 4 ton. Karena kondisi di Kabupaten Garut masih kurang kondusif, telur tersebut telah diredistribusi ke kabupaten/kota lain. Dan pada 29 April 2020, stok telur di Gudang Bulog Garut sudah diredistribusi ke tempat lain,” katanya.

Arifin melaporkan, stok telur bansos provinsi di Gudang Bulog Garut hanya 60 trey atau 60 kilogram untuk 60 paket. Jumlah tersebut merupakan barang baru untuk cadangan apabila Kabupaten Garut akan segera mendistribusikan bansos provinsi kepada Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) penerima bansos provinsi.

“Ada tumpukan paket sembako di gudang tersedia sekitar kurang lebih 2.000 paket bansos provinsi, namun stok telur hanya 60 paket,” ucapnya.

Pada Senin (11/5/20), ungkap dia, Pemda Provinsi Jabar sudah menyalurkan 150.400 bansos ke sejumlah daerah. Bantuan tersebut disalurkan berdasarkan surat dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Nomor 466.2/1545/pfm terkait Penetapan DTKS Penerima Bantuan. Ditetapkan sebanyak 445.339 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) akan mendapatkan bansos provinsi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan