BANDUNG – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang rentan terkena krisis pangan. Pasalnya, Bandung bukan merupakan daerah produsen.
”Sebenernya Bandung sangat tergantung kepada pasokan dari luar, jadi Bandung memang sangat rentan,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/12).
Hal tersebut dia ungkapkan setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprediksi akan adanya krisis pangan yang terjadi pada 2021.
Meski rentan, Gin Gin mengatakan berbagai upaya dilakukan salah satunya membangun ketahanan pangan keluarga.
”Karena kita tidak mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sendiri atau memproduksi sendiri, makanya kita membangun ketahanan pangan melalui pendekatan keluarga,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sejauh ini sumber pangan yang masuk, khususnya pangan segar seperti beras, daging sapi, daging ayam, telor, kemudian ikan, buah buahan dan sayuran hampir 96 persen datang dari luar kota. Baik dari wilayah Jawa Barat seperti Ciamis, Sukabumi, Cianjur dan beberapa daerah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
”Selama ini kan yang membutuhkan tidak hanya Kota Bandung, daerah lain pun sangat membutuhkan. Jadi terbayangkan sama-sama bersaing untuk memperoleh itu, karena selama tidak punya kemampuan untuk menghasilkan sendiri, itu menjadi kendala kedepan yang harus di antisipasi,” jelasnya.
“Untuk kebutuhan pangan segar masih bisa di distribusikan dari dalam negeri. Hanya beberapa saja seperti bawang putih, gula putih dari luar, tapi itukan kebijakan dari pusat,” imbuhnya.
Kendati masih bergantung pada daerah luar untuk memenuhi kebutuhan pangan, Gin Gin mengklaim ketersediaan pangan di Kota Bandung masih terkendali.
“Tapi selama ini memang cukup tersedia dan masih bisa memenuhi kebutuhan warga,” ucapnya.
Selain mendorong ketahanan pangan keluarga, lanjutnya, faktor produksi juga sangat memengaruhi. Tak hanya itu, penyiapan stok atau cadangan pangan juga sangat berpengaruh.
Untuk itu, maka pemerintah harus bisa menyediakan satu wadah atau satu lembaga yang menyimpan stok pangan.