Balonbup Mulai Memanas, Petahana dan Penantang Siapkan Strategi

BANDUNG – Sejumlah bakal calon bupati (balonbup) tampak mulai memanas untuk mempersiapkan jelang Pilkada Serentak 2020.

Seperti halnya, istri Bupati Bandung, Kurnia Agustina yang mengaku ingin menjalani tahap penjaringan sebaik mungkin menjadi balonbup 2020 dari Partai Golkar.

Kurnia mengaku, dalam perjalanan karir politiknya ini akan membawa nama baik sang suami Dadang M. Naser yang saat ini masih aktif menjadi figur kepala daerah di Kabupaten Bandung.

“Saya akan jalani setiap seleksi penjaringan balonbup dalam tahapan pilkada sebaik mungkin. Karena nama besar suami saya (seorang bupati) menjadi taruhan,” kata Kurnia dalam keterangan kepada wartawan, dilansir RMOLJabar, kemarin (29/5).

Kurnia yang juga Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menyebut, bila dirinya maju di Pilbup Bandung atas dorongan dari masyarakat.

“Ironisnya masyarakat menerima ini sebagai suatu pengharapan. Saya tidak bisa bilang tidak. Saya gak tega. Karena mereka saya dibesarkan dari mereka saya belajar,” kata dia.

Sebagai informasi, Kurnia menjadi satu dari 8 kandidat yang ikut seleksi bakal calon bupati Bandung di Golkar. Kurnia harus bersaing dengan beberapa tokoh beken.

Di antaranya, Yoga Santosa Fungsionaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, Uben Yunara Ketua SPSI Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna Anggota DPRD Jawa Barat.

Deding Ishak Mantan Anggota DPR, Deden R Rumaji Eks Wakil Bupati Bandung, Agung Yansusan Anggota DPRD Kab Bandung, Sugianto Ketua DPRD Kabupaten Bandung

Terpisah, PKS Kabupaten Bandung bulat mengusung Wabup Bandung Gun Gun Gunawan untuk maju di ajang Pilkada 2020.

Anggota Fraksi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Teddy Surahman mengatakan, bila partainya tidak akan membuka pendaftaran maupun penjaringan bakal calon menatap Pilkada.

“Karena jelas kami sudah memunculkan nama yakni Pak Gun Gun (Wakil Bupati Bandung aktif),” kata Anggota Komisi A itu.

Teddy menambahkan bila kadernya (Gun Gun) disiapakan menjadi calon bupati sementara untuk figur pendamping atau kursi calon wakil bupati PKS menyerahkan ke partai politik yang menjadi mitra koalisi.

“Mitra koalisi PKS saat ini Demokrat. Jadi untuk posisi Kabupaten Bandung II-nya (wakil bupati) bukan atas keputusan PKS. Mengingat sudah ada koalisi otomatis kami juga akan nanya ke Demokrat,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan