Anggaran Penanganan Covid-19 Cimahi Baru Terserap 36%

CIMAHI – Untuk percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pemerintah Kota Cimahi menyediakan anggaran sebesar Rp 195 miliar. Namun, hingga Agustus anggaran tersebut baru terserap sekitar Rp 69 miliar atau hanya baru 36 persen saja.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Cimahi, Ajay Muhamad Priatna, saat ditemui di kediamannya, Jalan Karya Bakti, Kota Cimahi, Jumat (11/9).

Dia mengatakan, anggaran penanganan covid didapat dari hasil refocusing dan realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi tahun 2020 yang dihimpun ke dalam Bantuan Tak Terduga (BTT).

”Saat ini anggaran Covid-19 masih menyisakan Rp 126 miliar,” katanya.

Ajay menyebutkan, masih banyaknya sisa anggaran tersebut bukan berarti pihaknya membatasi belanja kebutuhan penanganan virus korona di Kota Cimahi. Namun penggunaan anggaran tersebut akan dilakukan secara efisien dan tepat guna untuk kepentingan penanganan pandemi virus korona.

”Terus mengoptimalkan untuk bagaimana tepat sasaran dan tepat guna, bukan berarti dihamburkan. Terus jalan,” sebutnya.

Dia menjelaskan, BTT tersebut tak akan tersentuh saat APBD Perubahan yang saat ini tengah dibahas. Sebab anggarannya masih dibutuhkan untuk penanganan Covid-19. Apalagi tren kasus tersebut khususnya di Kota Cimahi cenderung terus mengalami penambahan.

Kondisi tersebut otomatis akan memerlukan biaya belanja untuk kebutuhan. Sebab, penanganan akan terus dilakukan. Dirinya mencontohkan, seperti keperluan barang habis pakai untuk kelengkapan swab test.

”Untuk menjaga sampai Desember. Ini kan kebutuhan rumah sakit misalkan yang sekali habis pakai itu kan terus,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi, Achmad Nuryana menambahkan, refocusing dan realokasi anggaran mendapat arahan langsung dari pemerintah pusat. Anggaran tersebut dipangkas dari program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Cimahi.

”Jadi yang refocusing dari SKPD, seperti dari belanja modal, belanja barang dan jasa difokuskan ke BTT,” jelas Achmad.

Dia mengatakan, anggaran BTT yang sudah terserap digunakan untuk berbagai penanganan Covid-19. Seperti belanja Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau bantuan untuk masyarakat terdampak dan pengadaan di bidang kesehatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan