Ajay Tak Masalah Cimahi Masuk Zona Orange

CIMAHI – Masuknya Kota Cimahi ke dalam zona oranye berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat ditanggapi Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna. Dirinya tak mempermasalahkan peningkatan status kewaspadaan Corona Virus Disease (Covid-19).

”Saya sih setuju saja, justru itu agar masyarakat waspada lagi mengenai Covid-19 karena memang agak melonggar kedisiplinannya,” ujar Ajay saat ditemui di Kelurahan Cibabat, Selasa (21/7).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan Kota Cimahi masuk zona oranye meski jumlah kasus positif virus korona atau Covid-19 menyisakan 12 orang. Artinya, Kota Cimahi masuk kategori risiko sedang dalam penyebaran virus korona.

Ajay belum bisa memastikan faktor penyebab Cimahi masuk ke zona oranye dari zona kuning sebab jika melihat reproduksi kasus positif tidak sebanyak saat awal kemunculan Covid-19. Apalagi angka kesembuhan dari virus tersebut terus bertambah dan semakin cepat.

”Kalau melihat kasus sebetulnya tinggal sedikit. Tapi seperti kita tahu kemarin ada klaster baru di Pusdikpom dengan jumlah kasus 101 orang bisa jadi dari situ. Makanya masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan karena status zona oranye ini,” jelasnya.

Meski berstatus zona oranye saat ini Kota Cimahi hanya menyisakan 12 kasus positif aktif Covid-19 yang sedang dalam penanganan di rumah sakit maupun secara mandiri. Kasus tersebut diyakini akan segera menyusul untuk sembuh.

”Mudah-mudahan tidak nambah lagi dan bisa nol kasus positif aktif. Mudah-mudahan bisa sesegera mungkin semuanya sembuh,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, masuknya Kota Cimahi ke dalam zona kuning tentunya menjadi sinyal waspada bagi Kota Cimahi. Untuk itu, pihaknya tetap akan melakukan pencegahan dan penanganan hingga virus yang disebut tersebut segera berakhir di Kota Cimahi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melanjutkan target swab test terhadap 600 orang setiap pekannya.

”Ini harus kita lakukan karena dari pusat pun sudah ada arahan ke sana. Cimahi juga sekitar 600-an seminggu,” ujar Chanifah.

Sasaran utamanya, terang Rini, sapaan Chanifah, masyarakat Kota Cimahi yang terindikasi memiliki gejala Covid-19 hingga yang mengeluhkan gejala Influenza Like Illness (ILI). Gejala tersebut akan disaring sejak dari rumah sakit dan Puskesmas, dan nantinya akan dilakukan swab test.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan