5 Warga Kecamatan Cibiru Terkonfirmasi Positif Covid-19

BANDUNG – Camat Cibiru, Didin Dirkayuana mengungkapkan lima warganya yang terpapar virus korona. Kelima warga tersebut terdiri dari tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan.

Warga yang tinggal di Komplek Vijaya Kusuma, Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung tersebut, dua diantaranya merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit, satu orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung, dan sisanya adalah pegawai swasta.

“Jadi kalau yang sekarang 5, ada yang tenaga medis, ada ASN ada yang swasta,” ujar Didin saat dihubungi Jabar Ekspres, Rabu (9/9).

Lebih lanjut Didin mengatakan tiga orang telah dirawat di rumah sakit sementara dua lainnya di isolasi di rumah, dan berada di bawah pengawasan gugus tugas tingkat RW.

“Tapi kami melakukan tracing dengan kontak erat, melakukan swab di puskesmas. Karena memang satu komplek ada 4 Rw, yang terpapar di 2 Rw,” ungkapnya.

Menurut Didin, kebutuhan pasien selama isolasi mandiri akan dipenuhi oleh warga. Warga berkomitmen untuk bergotong royong membantu pasien. “Nantu kebutuhannya dipasok dari warga,” ujarnya.

Didin mengaku saat ini pihaknya mengurungkan niat untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), mengingat keluarga yang bersikap kooperatif saat dilakukan tracing.

“Tadi malem kami mengadakan rapat dgn Rt Rw dan warga di Vijaya Kusuma. Apakah memang hrus ada PSBM, karena keluarga memang sudah kooperatif sementara tidak melakukannya. Tapi pengawasan gugus tugas tingkat Rw,” paparnya.

Berdasarkan penuturan Didin, keluarga yang melakukan kontak erat sudah melakukan uji usap (swab test), kendati hingga saat ini hasilnya belum keluar. ‘Siap isolasi mandiri, keluarganya kooperatif. Ada yang 5 orang, 8 orang, ada 3 orang. Jadi mulai kemarin sudah di swab tapi blum ada hasilnya. Nanti kalau sudah ada hasilnya baru dirundingkan dengan warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Didin juga menceritakan bahwa salah satu warga yang dinyatakan positif akan menggelar pernikahan pada Sabtu. Pernikahan tersebut terpaksa harus ditunda sampai dinyatakan terbebas dari Covid-19.

“Pernikahannya hari sabtu, hari kamis itu mendapat kabar (positif Covid-19). Kami dari gugus tugas sepakat untuk ditunda termasuk dari KUA. Untuk ditunda sampai selesai secara mental juga ga bagus,” kata Didin.

Tinggalkan Balasan