40 Hari Alex

Beberapa kali Alex meminta pengacaranya untuk membuatkan dokumen testamen harta waris itu. Agar masa depan Alex’s Ministerial terjamin. Agar Alex tetap bisa melayani Tuhan pun setelah ia meninggal dunia.

Tapi sang pengacara menyarankan untuk tidak perlu membuat langkah seperti itu. Setiap kali ketemu pengacara itu Alex mengingatkan perlunya dokumen itu. Alex mengemukakan alasan bagaimana Alex’s Ministerial bisa terus hidup kalau tidak diberi modal.

Tapi sang pengacara tetap mengulur-ngulurnya. Alex sangat percaya dengan pengacara ini. Elke-lah yang mencarikan pengacara ini untuk Alex. Yakni ketika Alex harus menghadapi banyaknya perkara pidana akibat diadukan oleh kelompok anak laki-lakinya.

Testamen itu tetap tidak dibuat oleh si pengacara. Sampailah terjadi wabah pandemi. Pertemuan antara Alex dan pengacaranya semakin jarang. Sampai akhirnya Alex meninggal dunia.

Sikap pengacara seperti itu juga sudah dibicarakan dengan Elke Widjanarko, ketua tim doa di Alex’s Ministerial.

Elke lah yang selama enam tahun terakhir terus mendampingi dan melayani Alex. Di saat Alex tersingkir dari Gereja yang didirikan dan dibesarkannya. Juga di saat Alex dijauhkan dari anak-anaknya sendiri. Juga di saat Alex menghadapi istrinya yang sakit dan sudah sering lupa.

Dan terutama di saat Alex tersiksa batin berkepanjangan karena harus menghadapi pemeriksaan-pemeriksaan polisi. Perkara-perkara pidana itu harus Alex hadapi akibat pengaduan dari kelompok anak laki-lakinya.

Anak laki-laki itulah, David Aswin, yang diserahi Alex menggantikannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Bethany yang baru. Yang lantas memecat bapaknya itu. Dan melarang bapaknya memasuki gereja mana pun di lingkungan Bethany.

Elke sependapat agar tidak perlu ada testamen tentang harta waris Alex untuk Alex’s Ministerial. Itu untuk menghindari fitnah. Ahli waris Alex kelak tentu akan mempersoalkan testamen itu –kalau ada testamen seperti itu.

Apa pun keluarga Alex sudah telanjur menganggap Elke punya hubungan terlalu jauh dengan Alex. Terutama oleh anak laki-lakinya itu. Dan Alex’s Ministerial sudah identik dengan Elke –sebagai motor penggeraknya.

Elke bercerita panjang lebar soal bagaimana hubungannya dengan Alex –yang dia panggil sebagai Opa. Empat jam saya berbicara dengan Elke. Terlalu panjang ditulis di sini. Saya akan menuliskannya di Harian Disway yang terbit di Surabaya secara bersambung mulai edisi Sabtu lusa. Sebagai lanjutan dari serial Alex Putra Sang Penabur yang sudah terbit bersambung sejak minggu lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan