35 Ribu Anak PAUD Siap Lanjutkan Sekolah

BANDUNG -Sebanyak 35 ribu anak lulusan PAUD akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar (SD) baik Negeri dan Swasta pada 2020 tahun ini.

Ketua Himpaudi Kota Bandung, Atikah Susilawati S Pd mengatakan, saat memasuki Penerimaan Peserta Didik Baru tingkat Kota Bandung, masih banyak orangtua mendaftarkan anaknya secara mandiri, hal itu berdasarkan pengalaman dan ditemukan di lapangan.

“Ada juga pihak orangtua mendaftarkan anak nya ke sekolah secara mandiri ketika ditemukan di lapangan,” ujar Atikah, kepada Jabar Ekspres, Senin (1/6).

Hal tersebut terjadi karena masih banyak sekolah yang notabennya sekolah swasta mensosialisasikan penerimaan peserta didik baru untuk dimasukkan ke sekolah tersebut.

“Ada juga beberapa sekolah khawatir kekurangan siswa, jadi pihak sekolah datang ke rumah (door to door) membagikan formulir dan link pendafataran, tetapi hal itu normal saja karena bagian dari upaya sekolahnya tetap mobile,”ungkapnya.

Ia menjelaskan, setiap tahun tidak semua anak – anak PAUD segera diterima oleh sekokah dalam hal Sekolah Dasar, hal itu usia anak dini masih variatif.

“Pertanyaannya berapa banyak yang masuk SD ?, sejatinya tidak semua anak PAUD masuk SD, karena usianya mulai 0 sampai 6 tahun,”terangnya.

Dari usia dini itu dari 0 hingga 6 tahun itu rata – rata belum diperbolehkan untuk masuk jenjang SD. Ia mencontohkan, di Sekolah PAUD Cempaka V dimana sekolah tempat dirinya mengajar terdapat 53 anak, dari jumlah tersebut hanya sekitar 20 anak yang akan melanjutkan SD berdasarkan usia sudah wajib sekolah.

“20 anak itu memang usianya sudah wajib SD, dalam setahun itu di kota bandung kisaran 30 hingga 50 persen yang akan melanjutkan jenjang SD dari total 35 ribu anak PAUD,”jelasnya.

Atikah menuturkan, dari 35 ribu anak – anak tersebut yang tersebar di 30 Kecamatan. Sebagaimana disampaikannya di atas hanya 30 atau 50 persen melanjutkan pendidikan jenjang SD, bisa dihitung atau diasumsikan kisaran 9 ribu akan melanjutkan jenjang SD.

Jumlah ini bisa saja berkurang, Ia menilai hal itu tidak lepas dari arahan orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke kota atau daerah lain dimana biaya pendidikannya lebih murah ketimbang di Kota Bandung. (mg2/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan