320 Orang Positif Covid-19, Kota Cimahi Ikut Arahan Jokowi Terapkan Mini Lockdown

CIMAHI – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengarahkan daerah untuk melakukan intervensi lokal dengan menerapkan menerapkan mini lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Pola tersebut dianggap efektif untuk menekan penularan Covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, arahan dari Joko Widodo tersebut bakal diterapkan di Kota Cimahi. Tujuannya jelas untuk menekan dan mengendalikan virus korona atau Covid-19.

“Seperti arahan Presiden saja pendekatannya. Kalau memang disinyalir ada penularan, harus diisolasi,” kata Rini, sapaan Chanifah, Selasa (29/9).

Rini mencontohkan penerapan mini lockdown tersebut. Misalnya terjadi penularan di lingkungan perkantoran atau RT, maka tempat tersebut akan ditutup kegiatannya untuk mencegah penularan lanjutan virus korona.

Selama penerapan di suatu tempat atau wilayah tersebut, pihaknya juga akan melakukan kajian epidemiologi untuk memastikan asal virus tersebut. “Tapi kalau misalnya 3 hari kasusnya sudah tidak ada, ya kerja lagi (mini lockdown dicabut),” jelas Rini.

Sebetulnya, pola tersebut atau lebih tepatnya PSBM sudah diterapkan Pemkot Cimahi selama dua pekan lalu. Pekan pertama terlihat ada penurunan jumlah kasus Covid-19, yang diikuti dengan tingkat kesembuhan yang tinggi.

Namun dalam sepekan terakhir setelah status Kota Cimahi kembali masuk zona oranye dari zona merah, tren kasusnya malah cenderung mengalami peningkatan. Pihaknya berharap dengan mini lockdown ini, virus korona bisa dikendalikan.

Tercatat hingga saat ini sudah ada 320 orang warga Kota Cimahi yang positif terpapar virus korona. Rinciannya, sebanyak 264 orang sudah dinyatakan sembuh, 8 orang meninggal dunia dan 66 orang masih terkonfirmasi positif.

Menurut Rini, penyebab meningkatnya lagi jumlah kasus virus korona di Kota Cimahi dikarena aktivitas masyarakat untuk bepergian ke luar daerah cukup masif. Termasuk ke daerah-daerah yang masuk kategori zona merah.

“Perkembangannya tetap naik karena masyarakat dari luar daerah masuk bawa penyakit. Itu yang sulit diantisipasi,” beber Rini.

Untuk itu, dirinya meminta masyarakat Kota Cimahi untuk menahan diri melakukan perjalanan ke luar daerah. Jika mendesak, maka sepulangnya harus melakukan isolasi mandiri hingga melakukan swab test.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan