30 Kecamatan Masuk Zona Merah, Oded Minta AKB Diperketat

BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memerintahkan kepada jajaran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pemkot Bandung untuk memperketat penerapan protokol kesehatan kepada warga.

Hal ini dilakukan, seiring semakin meningkatnya kasus terpapar Covid-19 yang dialami warga Kota Bandung.

Dia menuturkan, sebetulnya Kota Bandung sendiri masih dalam kategori zona orange. Sebab, penilaian masalah zona merah itu diberikan oleh pusat dan provinsi.

“Kalau zona itu sebenarnya di Bandung oranye keneh. Kalau seperti ini (zona merah) yang menilai bukan kita, disebut zona merah atau apa mereka, penilai dari provinsi dan pusat,” ungkap Oded di Bandung, Kamis (17/9).

Kendati begitu, salah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, pihaknya sudah memberikan instruksi kepada Satgas Covid-19 tingkat ke wilayahan untuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) secara benar dan ketat.

“Saya kemarin sudah instruksikan kepada para Camat, Lurah, agar di dalam AKB diperketat. Ini melakukan hal yang seperti waktu masih PSBB dalam pelaksanaannya,” jelasnya.

Penerapan tersebut, menurut Oded meliputi aturan yang ketat dalam menggunakan masker di ruang publik, sosialisasi, bahkan sampai dengan sanksi administrasi apabila kedapatan yang melanggar aturan.

Untuk kecamatan, kelurahan harus berkolaborasi dengan Forkompimcam. Sebagaimana diketahui, mengacu pada Peraturan Walikota Bandung No 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona (Covid-19), terdapat sejumlah sanksi yang diperuntukkan bagi pelanggar protokol kesehatan saat AKB.

Sanksi berat juga tercantum dalam Perwal tersebut meliputi denda administratif, penghentian sementara kegiatan, penghentian tetap kegiatan, pembekuan izin usaha atau rekomendasi pembekuan izin usaha sampai pencabutan izin.

ODedz juga memberikan perhatian terhadap keberadaan tempat hiburan keluarga. Sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan mensimulasikan Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Bandung

“Perkembangan ini dinamikanya terus dinamis, dengan adanya seperti ini (simulasi) mungkin jadi pertimbangan kita. Bisa jadi direlaksasi, bisa jadi tidak. Karena sesuai kesepakatan yang ada, melihat lagi angka reproduksi yang ada,” paparnya. (mg7/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan