2.000 Alat Tes PCR Dialokasikan untuk Warga Cimahi

CIMAHI – Sebanyak 10 Polymerase Chain Reaction (PCR) otomatik dialokasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk wilayah Jawa Barat. Alat swab test diklaim mampu mendeteksi Covid-19 hanya dengan waktu kurang lebih 40 menit.

Hal itu diungkapkan Tim Mobile BNPB, Agus Sudarya saat meninjau pelaksanaan swab test di Jalan Lurah, Kelurahan Karangmekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi pada Jumat (05/06).

“Jadi PCR swab test yang dilaksanakan di Jawa Barat semua dikirim ke Jatinangor, dalam waktu 40 menit bisa kita ketahui hasilnya,” jelas Agus.

Agus menjelaskan, alat swab test dengan metode PCR otomatik yang digunakan saat ini merupakan produk Cina. Berbeda dengan alat swab test manual sebelumnya, dimana saat pemeriksaan tabung gelas hasil dari swab test harus dilakukan satu persatu ditambah butuh waktu cukup lama.

Sementara dengan alat swab test PCR otomatik, lanjut Agus, mampu mendeteksi 32 tabung gelas sekaligus hasil dari swab setiap orang dengan waktu kurang lebih 40 menit.

“Dengan menggunakan PCR otomatik lebih cepat, semisal kita ambil sample dari hidung, mulut lalu masukin ke gelas yang jumlahnya ada 32 gelas dan hasilnya bisa keluar hanya dengan hanya 40 menit,” beber Agus.

Agus mengatakan, alat swab test PCR otomatik yang digunakan saat ini memiliki tingkat akurasi relatif 100 persen saat mendeteksi virus korona. Alat ini juga telah digunakan oleh negara-negara seperti Amerika, Korea Selatan, Italia dan negara lainnya.

“Tingkat akurasi alat swab test otomatik ini relatif 100 persen mendeteksi Covid, yang manual bukan tidak baik tapi butuh waktu lama,” sebutnya.

Dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat ada 13 Kabupaten/Kota yang menjadi target BNPB untuk dilakukan swab test PCR otomatik lantaran wilayahnya mendekati zona merah, salah satunya Kota Cimahi.

Khusus untuk Kota Cimahi, BNPB mengalokasikan 2.000 alat pengetesan swab test untuk enam titik di wilayah Kota Cimahi yang dikategorikan masih masuk zona merah.

Terkait hal itu, kata Agus, pihaknya meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk mengakomodir terkait kebutuhan baik itu rapid test atau swab tes di masing-masing daerah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan