136 Orang di Cianjur Terpapar HIV/AIDS

CIANJUR – Sedikitnya 136 orang dari berbagai wilayah di Cianjur terjangkit HIV/AIDS. Jumlah tersebut baru terhitung dari Januari hingga Oktober 2020. Secara keseluruhan hingga kini sudah ada 1.369 orang yang terpapar penyakit yang belum ada obatnya itu.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, secara kumulatif sejak kasus HIV/AIDS pertama muncul di Cianjur sudah mencapai 1.369 kasus.

Menurutnya, dua wilayah yang menjadi penyumbang kasus HIV/AIDS paling tinggi di Cianjur adalah Kecamatan Cian­jur dan Cipanas.

“Untuk tahun ini sampai dengan Oktober 2020 baru 136 kasus. Dibandingkan dengan jumlah kasus tahun lalu agak ada penurunan kasus. Paling banyak di Kecamatan Cianjur dan Cipanas,” ujarnya, kemarin (1/12).

Yusman mengungkapkan, penurunan kasus HIV/AIDS di Cianjur itu belum bisa mencerminkan kasus dalam satu tahun, karena November dan Desember belum terhitung.

“Nanti bisa terlihat apakah penurunan atau malah ada kenaikan. Nanti bisa dievaluasi Januari,” jelas Yusman.

Yusman mengungkapkan, untuk menekan angka kasus HIV/AIDS, Dinkes Kabupaten Cianjur terus memperbanyak screening dan pemeriksaan HIV/AIDS. Dengan target yang benar-benar mencerminkan realita di lapangan.

“Jangan sampai ada kes­enjangan antara target dan realitas. Target prioritasnya adalah LSL (Lelaki Suka Le­laki), penderita TB (Tuber­colosis), dan Ibu hamil. Itu target yang harus dicapai tahun ini,” terangnya.

Selain itu, kampanye massal terkait bahaya HIV/AIDS pun terus dilakukan. Bersamaan dengan Hari AIDS Sedunia, Yusman kenilai bisa menjadi ajang kampanye yang baik.

“Jadi Hari AIDS sedunia ini dibarengi tindakan dan screening di semua wilayah di Cianjur. Jadi ini momen­nya dilaksanakan dengan screening,” ungkapnya.

Di Hari AIDS Sedunia ini, Yusman mengimbau masyarakat bisa lebih was­pada terhadap penyakit ini. Pihaknya pun berharap, ke­luarga di Cianjur bisa mem­bimbing anak remajanya agar tidak terjerumus hal yang negatif.

“Oleh karena itu, diimbau masyarakat tidak mendis­kriminasi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Bila mana ada ODHA, diimbau agar tidak mebdiskriminasi, menjauhi, dan mengucilkan. Karena AIDS tidak menular saat berdekatan, tapi harus ada pencampuran cairan da­rah,” pungkasnya. (job3/sri)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan