12 Ribu Lulusan SD Terancam Frustrasi

BANDUNG-Sebanyak 12 ribu siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) tahun 2020,  terancam kecewa (frustasi) lantaran dipastikan tak bisa melanjutkan ke sekolah negeri. Jumlah tersebut diketahui setelah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung melakukan pendataan terhadap siswa lulusan SD.

Sekretaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra menyebutkan, dari 36 ribu jumlah siswa SD lulusan tahun ini terdapat 12 ribu siswa dipastikan tidak bisa melanjutkan ke SMP Negeri. Hal itu kata dia, dikarenakan jumlah SMP Negeri yang ada di Kota Bandung tidak sebandung dengan jumlah lulusan siswa SD tahun ini.

[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]

“Jatah kursi yang tersedia di SMP Negeri hanya ada 17 kursi, sementara lulusan tahun ini mencapai 36 ribu siswa SD. Jadi sekira ada 12 siswa yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah negeri,” sebut Cucu, Senin (22/6).

Dengan itu, Cucu menjelaskan, bahwa penting diadakan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk menyeleksi para siswa.

“Begini kondisi pelayanan pendidikan kepada masyarakat itu, mengapa harus ada PPDB, karena prinsipnya ‘kan untuk seleksi, karena daya tampung dengan minat itu terbatas atau lebih banyak minat,” katanya.

Sisi lain, Cucu menyebut, ada sekira 6.000 siswa dari 36 ribu siswa itu yang sudah menyatakan diri untuk masuk ke sekolah swasta.

“Memang sisa dari 36 ribu itu sejak awal sudah menyatakan diri ke sekolah swasta, tetapi tetap saja dari 36 ribu siswa itu yang mau ke SMP negeri berdasarkan pendataan kita yang minat di angkat 30ribu siswa,” terangnya.

Sementata Cucu juga menyebut, dari 17 kursi SMP Negeri itu juga bakal disediakan untuk siswa kurang mampu atau Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP), yang berjumlah 12 ribu RMP.

“Nah, kita punya data kelompok RMP dari SD kelas 6 se-Kota Bandung berjumlah 58.838 siswa, kalau RMP jenjang SMPN 32.266,” rincianya.

Lebih lanjut, Cucu memaparkan, data siswa siswa RMP itu belum termasuk warga Data Terpadu Kesejahteraan Sosial  (DTKS) dan Non DTKS, yang saat ini belum tuntas terdata lantaran terkendala dengan pandemic covid-19. Sehingga, ia memprediksi siswa RMP bakal bertambah jika selesai data ulang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan