10 Tahun Perjalanan Kabupaten Bandung

KABUPATEN Bandung sebagai ‘Indungna’ Bandung, telah melahirkan wilayah kabupaten kota di Bandung Raya. Rentang panjang perjalanan sejarah Kabupaten Bandung, saat ini telah menapaki usia ke-379 dan dilalui dengan berbagai dinamika.

Berbagai permasalahan selama sepuluh tahun terakhir, menjadi tantangan berat dalam upaya meraih keberhasilan di bawah kepemimpinan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, S.H, S.Ip, M.Ip. Tak jarang keputusan dan kebijakannya menimbulkan pro dan kontra di tengah keberagaman masyarakat.

Namun Dadang Naser tak bergeming sedikitpun dalam tujuannya. Bagaimana ia menjalankan ragam program untuk mewujudkan cita-cita, mimpi dan harapan, demi mewujudkan sebuah perubahan besar di Kabupaten Bandung.

Di tengah berbagai permasalahan yang dihadapi, bupati mampu menorehkan beragam prestasi dan inovasi pembangunan. Berbagai penghargaan pun berhasil diraih, sebagai bukti nyata dari implementasi kebijakannya.

Ia tidak sendiri dalam melangkah, namun selalu didampingi wakilnya H. Gun Gun Gunawan, S.Si, M.Si, beserta seluruh jajaran perangkat daerah (PD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung. Bupati senantiasa bertekad, untuk bisa menjadikan Kabupaten Bandung sebagai salah satu daerah yang berkualitas.

Dengan mengemban sebuah visi ”Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”, sejumlah infrastruktur dibangun dan berhasil menjadi ikon Kabupaten Bandung.

Sebut saja Gedong Budaya Sabilulungan (2014) yang kerap digunakan untuk menggelar ragam pertunjukan seni dan budaya, dan Kamojang Hill Bridge (2016) yang menjadi penghubung dengan Kabupaten Garut serta menjadi jalur alternatif untuk mempersingkat waktu tempuh kedua wilayah.

Kemudian Jalan Tol Soroja (2017) sebagai jalan tol terpendek yang mempersingkat waktu tempuh dari Kota Bandung hingga 12 menit saja, dan Pasar Ikan Modern (PIM) Sabilulungan (2019) sebagai pasar ikan kedua di Indonesia setelah PIM Muara Baru Jakarta. Terakhir, pembangunan RSUD Soreang yang ditargetkan rampung akhir tahun 2020, sebagai proyek pembangunan yang bersumber dari APBD terbesar hingga saat ini, yaitu mencapai kurang lebih Rp. 300 miliar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan