Wirausaha Pesantren Jadi Pusat Perhatian Perusahaan Dunia

TURKI – Sejumlah delegasi dunia merasa kagum dengan sistem pendidikan pesantren di Indonesia yang bisa menggabungkan pendidikan agama Islam dengan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat (community building).

Mereka beranggapan,  lembaga pendidikan Islam di manapun tidak memiliki fungsi pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Hal ini terungkap dari banyaknya kunjungan mereka terhadap stand pameran lima pesantren peserta program One Pesantren One Product (OPOP) pada acara World Halal Summit (WHS) yang berlangsung di Istanbul Turki dari tanggal 28 November-1 Desember.

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat membawa serta lima pesantren peserta OPOP yaitu Koppontren Daarut Tauhiid (DT) Bandung, Koppontren Al-Ashiriyyah Nurul Iman Sejahtera Kab. Bogor, Koppontren Al-Ittifaq Kab. Bandung, Koppontren Husnul Khotimah Kab. Kuningan, dan Kopontren Fathiyya Al-Idrisiyyah Kab. Tasikmalaya.

Masing-masing koppontren membawa produk-produk unggulannya yang terdiri dari produkpertanian, fashion, perikanan, kesehatan, kerajinan, produk olahan makanan minuman, serta jasa wisata halal tour dan travel. Produk-produk yang ditawarkan kelima koppontren ini menarik perhatian.

Kelima pesantren ini menerima pertanyaan dari delegasi Inggris, Senegal, Sudan, Palestina, Oman, Pakistan, dan lain-lain.

Semua yang hadir dalam expo World Halal Summit ini adalah perusahaan-perusahaan besar. Namun, stand Jawa Barat berisi pesantren-pesantren produktif.

“Ini menarik, kok yang melakukan bisnis bukan entitas bisnis, tapi lembaga pendidikan. Kok bisa ya pesantren di Indonesia tidak hanyaberfungsi sebagai enitas keagamaan, tapi juga menjadi entitas bisnis atau entitas sosial keagamaan,” ujar Ketua Dewan Masjid Inggris Raya Necdet Kolca.

Kolca mengatakan, jumlah muslim di Inggris kian bertambah. Dia berjanji akan mengabarkan system pendidikan pesantren yang unik ini. Dewan Masjid Inggris akan mengirim anak-amak muslim pada liburan tahun depan ke pesantren-pesantren Jawa Barat untuk mempelajar Islam yang peduli pada pembinaan ekonomi umat. Anak-anak ini akan belajar pertanian di Peantren Al-Ittifaq, Ciwidey Bandung.

Kolca mengatakan, selama ini banyak organisasi amal Islam dunia yang memberikan sumbangan kepada lembaga pendidikan keagamaan di negara-negara Afrika. Dengan informasi pameran OPOP ini dia mendapat informasi unik tentang pesantren di Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan