”Dengan langkah ini kita angkat pameran kopi ditargetkan ke pasar internasional via negara-negara dari lima kawasan ini karena ada beberapa negara kita undang,” tuturnya.
Salahsatu caranya ialah melalui Wejaplo ini, Unpad, menurutnya berdiri di Jawa Barat harus mencintai Jabar termasuk produk hasil perkebunan kopi.
Sedangkan Ketua Pelaksana Hubungan Internasional Fisipol Unpad Angakatan 2016, Kevin Alfaizi mengatakan, salahsatu tujuan Wejaplo ini ialah memberitahukan kepada masyarakat bahwa mahasiswa HI itu tidak selamanya belajar diplomasi sebagai tertanam dalam paradigma masyarakat luas selama ini, tetapi Wejaplo juga bisa mengabdi pada masyarakat.
”Kita juga ingin petani kopi dan komoditi lainnya memiliki pasar internasional, hanya saja saat ini kita fokus pada komoditi kopi dulu,” kata Kevin.
Selain mencari pasar internasional, menurutnya, Wejaplo juga bagian dari mata kuliah praktekum bagi angkatannya yang menentukan penilain selama belajar di Unpad, oleh karena itu kesuksesan mereka diukur berdiplomasi dengan duta besar negara lain.
”Sudah ada beberapa negara yang menyanggupi hadir seperti Meksiko, Jordania, Malaysia dan Singapura. Kami berharap mahasiswa HI Fisipol Unpad dapat memecahkan kebuntuan kesejahteraan petani kopi selama ini, sebagian caranya ialah melibatkan pemerintah daerah,” pungkasnya.(mg2/ziz)