Waspada Angin Puting Beliung

CIMAHI – Badan Penanggungulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mengimbau masyarakat lebih waspada saat musim peralihan musim. Sebab, musim yang disebut pancaroba ini berpotensi terjadinya angin puting beliung.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggungulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Rezza Rivalsyah mengatakan, angin puting beliung itu biasanya kerap muncul saat masa peralihan musim atau pancaroba, dan itu sulit untuk mengantisipasinya.

”Ini rentan terjadi. Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat yang memiliki bangunan yang kontruksinya kurang kuat tolong diperkuat. Misal atap belum permanen,” imbuh Rezza saat ditemui di Kantor BPBD Kota Cimahi, Jalan Cihanjuang, Rabu (23/10).

Kemudian, lanjutnya, yang perlu diwaspadai menjelang musim hujan ini adalah bahaya potensi longsor. Khususnya di dataran tinggi seperti di Kelurahan Cipageran. Berdasarkan hasil penelitian, kata Reza, tanah di Kota Cimahi sendiri berasal dari letusan gunung berapi sehingga lebih rentan terhadap pergeseran tanah hingga longsor.

”Kemudian, bagaimana cara menghindarinya, hindari bangunan yang mendekati lereng,” kata Rezza.

Selain angin puting beliung dan tanah longsor, yang perlu diwaspadai adalah dampak gempa bumi dari Sesar Lembang. Sebab, menurut kajian Kota Cimahi berisiko tinggi terdampak gempat tersebut.

”Ini yang menurut kajian Cimahi memang warna merah semuan, berarti semua Cimahi berisiko tinggi. Maksimal besaran gempa yang bisa muncul 6,8-7 skala richter,” bebernya.

Untuk mengantisipasi bencana tersebut, pihaknya melakukan penguatan relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang sudah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota.

”Semua elemen masyarakat dan isntitsi yang ada di Kota Cimahi yang semuanya memiliki visi yang sama dalam rangka pengurangan risiko bencana,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Rezza, sudah ada 34 organisasi yang sudah terbentuk, dengan total 200 lebih relawan. Para relawan tersebut siap bergerak apabila sewaktu-waktu terjadi bencana yang tidak diinginkan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, saat ini memang tengah memasuki fase pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan. Sementara musim hujan diprediksi terjadi November mendatang.(mg3/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan