Warga Miskin Jawa Barat Tembus 3.3 Juta Jiwa

“Selain itu terdapat potensi penurunan kemiskinan jika bansos terintegrasi, data sa­saran diperbaiki. dan cakupan kepesertaan ditingkatkan,” ungkap Widaryanto.

Sementara itu, Penjabat Se­mentara (Pjs) Sekretaris Daerah Jabar Daud Achmad menga­takan, selama ini Pemprov Jabr telah melakukan aksele­rasi agar ketimpangan terus dikurangi. Hal ini dilakukan agar jumlah masyarakat misk­in di Jabar bisa semakin sedikit.

Dia menyebutkan, tahun ini, Pemprov Jabar sudah men­galokasikan anggaran sekitar Rp 403 miliar (per Agustus 2019) yang diberikan kepada 3 juta jiwa masyarakat misk­in. selain itu, ada program untuk memperbaiki rumah tidak layak huni sebesar 16 miliar. Dan masyarakat misk­in pun diupayakan bisa be­rusaha dengan kemudahan permodalan, dimana Pemprov sudah menganggarkan dana sekitar Rp50 miliar.

“Walau kemiskinan menu­run signifikan, ini masih perlu penguatan sinergi semua kepentingan,” papar Daud.

Sementara itu, Wakil Gu­bernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, untuk mengurangi angka kemiskinan berbagai program sebetulnya sedang dilakukan. Artinya, untuk mencapai hasil dari pengurangan kemiskinan dibutuhkan proses. Sehi­hingga data angka kemiskinan di Jabar dipastikan akan ber­kurang.

Dia menuturkan, beberapa program pemberdayaan un­tuk masyarakat desa akan terus dilaksanakan. Di anta­ranya program One Vilagge One Product (OVOP), Peng­embangan Desa Digital, pembangunan infrastruktur desa dan lainnya.

Uu mengatakan, program yang dicanangkan oleh Pem­prov ini harus didukung oleh semua pihak. Termasuk ke­pala daerah di setiap wilay­ahnya. Dengan begitu, siner­gitas dan kolaborasi harus terjalin dengan baik.

’’Selama ini seluruh pimpi­nan daerah yang dipilih ma­syarakat kerap kali menying­gung mengenai pengentasan kemiskinan. Janji-janji manis pun selalu disampaikan agar calon pimpinan terpilih.

Jadi dengan program yang digagas dari Pemprov dan pemerintah pusat dengan dana desanya seharusnya daerah mendorong dan men­dukung secara serius, Jangan (pengentasan) kemiskinan ini hanya menjadi jargon saat kita kampanye. Kalau kam­panye begitu hebat mari kita perjuangkan. Kita ban­tu para fakir, jompo, dhuafa dan yang lainnya,” ungkap Uu. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan