Wagub Jawa Barat: TMMD Ke-105 Wujud Budaya Gotong Royong

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menjadi inspektur upacara dalam Pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 TA 2019 di Lapangan Desa Pandanaan, Kabupaten Sumedang, Selasa 9 Juli 2019.

KAB. SUMEDANG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam Pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 TA 2019 di Lapangan Desa Pandanaan, Kabupaten Sumedang, Selasa (9/7/2019).

Menurut Uu, TTMD ke-105 dapat mengakselerasi pembangunan desa. Dia pun mengapresiasi program yang melibatkan TNI, Pemerintah Daerah, dan masyarakat, tersebut karena sejalan dengan misi Pemerintah Pusat, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

“Sasaran (bantuan) langsung mengena untuk masyarakat,” katanya.

Uu juga menyebut TTMD sebagai aktualisasi budaya gotong royong karena seluruh elemen bangsa bergandeng tangan, dan bersatu menggelorakan nilai kebangsaan. Tujuannya, agar kesejahteraan masyarakat desa meningkat.

Dalam kesempatan tersebut, Uu menginstruksikan TTMD untuk menyentuh lini-lini yang belum pemerintah. TTMD ke-105 sendiri dilaksanakan di empat Kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Sukabumi.

“Strategi pemberdayaan masyarakat harus tercermin. TMMD diharapkan mendorong peran serta dan partisipasi aktif masyarakat sehingga secara bertahap masyarakat mampu menbangun diri dan lingkungan secara mandiri,” ucap Uu.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan, TMMD merupakan program terpadu lintas sectoral, sehingga dalam pelaksanaannya, TNI tidak bekerja sendiri, tetapi menggandeng banyak pihak.

Tri Soewandono juga memaparkan target utama TMMD ke-105. Pertama adalah pengecoran jalan sepanjang 1.000 meter, lebar 2,5 meter, dan pengerasan jalan 200 meter. Kemudian, membuat jembatan sungai Cibodas dengan panjang 12 meter, tinggi 2,5 meter, dan lebar 3 meter.

Lalu, rehab jembatan sungai Cijeungjing dengan panjang 17 meter dengan lebar 2,3 meter. Adapula, pengerjaan jembatan Ciereng dengan 4 meter, lebar 3 meter dan tinggi 2,5 meter. Jembatan beton plat itu memiliki empat unit sayap jembatan. Dan pembuatan Loneng Jembatan sepanjang 3 meter, tinggi 1 meter, dan lebar 0,5 meter.

Selain itu, kata Tri Soewandono, TMMD akan membuat TPT di empat titik, pembenahan gorong-gorong, dan kupas tanah. “Untuk sasaran tambahan, akan dilaksanakan rehab mesjid, pembuatan MCK dan pengerjaan pos kamling,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan