Uu Arahkan Pelaku Industri ke Segitiga Rebana

KARAWANG – Sekitar 60 persen industri manufaktur di Indonesia berlokasi di de­rah Jawa Barat. Tahun lalu saja nilai investasi yang ber­hasil ditanamkan sebesar Rp 116 Triliun lebih.

Namun, kawasan industri manufaktur di Jawa Barat masih terpusat di daerah Karawang, Bekasi, hingga Purwakarta. Ke depan pela­ku industri di Jawa Barat pun akan diarahkan untuk bera­lih ke wilayah timur Jawa Barat. Seperti yang diung­kapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

“Kalau dulu ada Jababeka, yang sekarang sudah diang­gap (industrinya) banyak dan penuh. Maka pemerintah (provinsi Jawa Barat) akan mengarahkan dunia usaha atau perindustrian di Jawa Barat ke wilayah Timur Uta­ra Jawa Barat,” kata Uu saat menghadiri peresmian Pabrik Kaca Lembaran dan Cermin PT Asahimas Flat Glass, Tbk, oleh Menteri Perindustrian RI di Kawasan Industri In­dotaisei, Cikampek, Kabu­paten Karawang, Senin (18/2).

“Oleh karena itu, kami mo­hon partisipasinya di masa yang akan datang, sehingga para investor tidak berfikir lagi ke wilayah Jababeka tapi beralih ke wilayah (se­gitiga) Rebana,” lanjutnya.

Pada kesempatan ini, Uu juga menyinggung masalah tenaga kerja yaitu upah dan kebutuhan dasar pekerja. Pemda Provinsi Jawa Barat meminta agar ke depan in­dustri bisa menyediakan kebutuhan lain seperti pe­rumahan pekerja yang dekat dengan lokasi kerja dan trans­portasi.

Uu meyakini apabila kebu­tuhan dasar ini bisa terpenu­ni, para pekerja tidak akan terus menuntut kenaikan upah yang besar kepada pe­rusahaan.

“Tapi kami memahami di sisi lain tidak mungkin pihak perusahaan memberikan honor yang tidak sesuai dengan kemampuan. Kami sudah berbincang dengan komisaris (PT Asahimas Flat Glass), kenapa tidak kebu­tuhan dasar pekerja bisa dipenuhi (perusahaan), se­perti transportasi, perumahan, ataupun sembako,” ungkap Uu.

“Dengan adanya pemenu­han dasar tersebut para pe­kerja tidak akan tetap menuntut upah yang besar karena kebutunan dasarnya sudah terpenuhi,” sambung­nya.

PT Asahimas Flat Glass merupakan perusahaan kaca pertama di Indonesia yang dibangun pada 1971 dan mulai beroperasi pada 1973. Pabrik barunya di Cikampek menggantikan pabrik lama­nya di Ancol, Jakarta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan