Upaya Tingkatkan Cakupan ASI Ekslusif

CIMAHI – Dalam upaya meningkatkan cakupan Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif guna mencegah stunting, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesamas) Melong Tengah membuat inovasi pelayanan Publik yang diberinama Komunitas Pendukung Air Susu Ibu Mamau Cantik Optimis Cerdas dan Sehat (KP ASI Macan Oces). Dimana inovasi ini terdiri dari kelompok-kelompok masyarakat yang mendukung dalam meningkatkan cakupan ASI ekslusif.

Kepala Puskesmas Melong Tengah, drg Melinda mengungkapkan, pembuatan program ini dilatarbelakangi oleh rendahnya cakupan ASI ekslusif. Berdasarkan analisa pada 2016 di wilayah kerja Puskesmas Melong Tengah cakupan ASI ekslusif rendah dengan jumlah bayi stunting yang tinggi.

”Waktu itu cakupannya hanya 33 persen (ASI ekslusif) dan ada sekitar 274 bayi stunting,” ungkap Melinda, saat ditemui di Puskesmas Melong Tengah, Jalan Melong Tengah No.139, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Kamis (26/9).

BERI MOTIVASI: Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna beri motivasi pada ibu yang baru melahirkan agar mau memberikan ASI kepada bayinya yang baru lahir hingga usia minimal dua tahun.
Menurutnya, berdasarkan analisa data, maka inovasi pelayanan KP ASI Macan Oces dibuat dan mulai dikerjakan pada 2017, serta meulai digenjot pada 2018.

”Pengerjaanya kami dibantu oleh 40 mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Ahmad Yani (FK Unjani). Mereka terjun langsung melaksanakan program 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Satu mahasiswa memegang satu ibu hamil dari mulai usia kehamilan 0 bulan hingga anak berusia dua tahun dibimbing disini,” terangnya.

Dia menjelaskan, dalam KP ASI Macan Oces ini kominitas tersebut bertugas disetiap RW dibantu motivator dan kader Puskesmas. Mereka, lanjutnya, melakukan kegiatan yang unik, berupa sharing yang dilakukan motivator dari kalangan ibu hamil atau kader, sehingga peserta tidak merasa digurui, tetapi saling menceritakan pengalaman.

”Inovasi ini merupakan adaptasi. Sekarang dari 16 RW baru 10 RW yang melaksanakan inovasi ini. Sekarang baru ada 10 kader motivator ditambah mahasiswa. Untuk jumlah komunitasnya ada sekitar 50 hingga 60 kelompok,” jelasnya.

Dia mengaku, dalam waktu dua tahun lebih, KP ASI Macan Oces memberikan dampak perubahan yang signifikan. Dimana sebelumnya cakupan ASI ekslusif yang hanya 33 persen naik menjadi 70 persen. Sementara untuk bayi stunting ada penurunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan