Upaya Pelestarian Air Sungai Citarum, Sektor VI Tabur Bakteri Penjernih

BOJONGOANG – Upaya pelestarian sumber daya air di Oxbow sungai Citarum yang telah difungsikan kembali, Sektor VI Satgas Citarum Harum melakukan ujicoba penebaran bakteri penjernih air di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/8).

Dansektor VI Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yudi Zanibar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pelestarian air di Oxbow Citarum. Selama musim hujan Oxbow difungsikan untuk menampung air sementara, karena ada luapan dari Sungai Cikapundung saat musim kemarau, bisa gunakan oleh warga sekitar.

”Nah hari ini kita ujicobakan, kadar airnya itu kita upayakan menjadi jernih melalui bakteri microba yang diberikan oleh PT Pustaka Argo Pasific. Mudah-mudahan dengan upaya ini bisa mengurangi dampak kekeringan yang dialami warga sekitar,” katanya saat ditemui disela-sela kegiatan.

Menurutnya, upaya yang dilakukannya ini masih tahap ujicoba. Karena selama ini banyak pihak yang menawarkan solusi menyelesaikan permasalahan Sungai Citarum, termasuk melalui bakteri microba. ”Akhirnya kami tantang, kalau memang ingin membuat solusi dengan bakteri silakan ujicoba biar ada buktinya,” jelasnya.

Yudi menjelaskan, penebaran bakteri MR-08 ini sudah dilakukan selama dua hari berturut-turut, dengan volume masing-masing 136 jerigen per hari. Dan bakteri-bakteri ini kemudian akan bereaksi selama kurang lebih 3-7 hari kedepan.

”Dalam waktu 7-8 hari ini, air akan jernih dan zat-zat kimia katanya akan berkurang. Tapi nantinya akan kami ukur lagi PH air sesuai dengan 9 parameter baku mutu air. Apakah bisa digunakan atau tidak oleh warga,” akunya.

Dia berharap, ujicoba tersebut berhasil dan bisa membantu warga setempat dalam mengatasi dampak kekeringan karena musim kemarau. Selain itu bisa diterapkan dalam mengatasi permasalahan Sungai Citarum dengan skala yang lebih besar. Untuk sementara dilakukan di Oxbow Citarum saja dengan panjang aliran 960 meter dan lebar 40 meter. Dengan volume air yang sudah berkurang akibat memasuki musim kemarau.

”Harapannya, saat ini di daerah lain saya lihat kekeringan sehingga warga harus menggunakan air yang tidak seharusnya. Kenapa disini tidak dimanfaatkan, tidak diperdayakan,” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan