Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Tiga Rancangan Jangka Panjang

KARAWANG – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan diwilayahnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Kacadisdikwil) IV, Ai Nurhasan membuat tiga rancangan jangka panjang yakni penguasaan bahasa Inggris, penguatan literasi, dan pendidikan karakter berbasis ketarunaan.

Ai mengatakan, pihaknya memetakan program tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan. Bahkan, rancangan pertama telah terealisasi dengan program One Day English yang baru saja diluncurkan di SMKN 1 Karawang pada Kamis (7/11).

Penguasaan bahasa Inggris, lanjutnya, sangat penting bagi siswa, khususnya bahasa Inggris sebagai bahasa global saat ini. Sehingga, penggunaan bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari perlu dibiasakan.

”Saya lihat implementasi bahasa Inggris di sekolah terlalu terstruktur, sedangkan kemampuan percakapannya masih lemah,” ungkapnya, dilansir dari laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Dia mengungkapkan, untuk membuat anak pandai berbahasa Inggris tidak cukup hanya mengandalkan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga dengan menggandeng Global Academy (pihak ketiga yang bergerak dibidang constultant training edukasi bertaraf global) ia berharap, pelaksanaan program tersebut berjalan efektif.

”Polanya telah kita kembangkan, difasilitasi, dan dipantau oleh tim yang dibentuk berdasarkan konsultan tersebut. Pola ini menitikberatkan pada penggunaan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, tanpa mengubah kurikulum dan tanpa membutuhkan banyak biaya,” ungkapnya.

Setelah diluncurkan di Kabupaten Karawang, lanjut Ai, program tersebut juga akan dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang. Rencananya, peluncuran akan dilaksanakan pada Desember 2019.

Sedangkan pada program kedua, yakni penguatan literasi, berangkat dari penetrasi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sehingga, ada kecenderungan anak-anak sekarang lebih senang membaca media sosial ketimbang buku.

”Itu enggak bisa disalahkan. Tapi, sebagai pendidik kita harus membentuk sistem agar mereka bisa beralih ke buku,” ucapnya.

Salah satu program yang dicanangkan, tambahnya, yaitu mengadakan Gebyar Membaca Buku Berjamaah yang dilaksanakan seluruh satuan pendidikan di Wilayah KCD IV. Gebyar tersebut minimal digelar setiap satu semester.

”Semua siswa harus ikut membedah buku, lalu membuat pointer atau rangkuman yang nantinya bisa jadi bahan bacaan untuk yang lainnya. Buku yang tadinya tebal diubah menjadi beberapa lembar,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan