Timur Tengah dan Pengajian Media Sosial

Meski kita tidak bisa mena­fikan potensi-potensi ke­bermanfaatan tiap ceramah yang kita simak. Tentu saja selalu ada berkah jika kita be­rusaha mencari kebaikan. Itu pasti. Juga jika kita mengingat sejarah Al Farabi, Ibnu Sina atau Al Khawarizmi yang men­guasai filsafat, matematika, politik, kedokteran, astronomi, dan syariat agama sekaligus. Tapi itu di waktu lampau. Orang dulu hiburannya belajar dan menulis. Jadi belajar kepada siapapun, itu juga perlu.

Dan demikianlah. Tanpa menafikan keilmuan guru-guru- kita, ulama-ulama kita, dan segenap prinsip hidup kita. Sami’n wa atha’n iya, tapi tabayyun juga iya. Semangat mengikuti peng­ajian di mana saja dan kapan saja. Menuai manfaat dari kuota dan WiFi yang se­perti udara. Lebih dari itu, banyak-banyak menyimak orang tua dan sahabat-sa­habat kita. Di sanalah cera­mah paling damai nan me­neduhkan jiwa. (*)

Tinggalkan Balasan