Tiga Poin Harga Mati

Bisa dibilang fans Liverpool merupakan suporter paling sabar di tanah Inggris. Bagaimana tidak, mereka hampir 3 dekade tak melihat tim pujaan menjadi juara liga. Bahkan, saat kesempatan mengakhiri puasa gelar terbuka musim ini, pada Liverpudlian pun tetap dibuat harap-harap cemas oleh performa para penggawa The Reds yang belakangan justru menurun.

Tampaknya, 29 tahun puasa gelar Premier League membuat skuad Liverpool sangat tertekan ketika memasuki fase-fase kritis musim 2018-2019. Manchester City sang juara bertahan dan pesaing utama memanfaatkan hal itu dengan mengudeta posisi Liverpool dari puncak klasemen via kemenangan 2-0 di kandang Everton, Kamis (7/2) kemarin.

Setelah membuang empat poin di dua pekan terakhir, Liverpool pun akhirnya melorot ke posisi runner-up. Jadi, kemenangan atas Bournemouth di pekan ke-26 pada Sabtu (9/2) malam ini di Stadion Anfield menjadi harga mati. Sebab hanya poin absolut yang akan mengembalikan posisi The Reds ke puncak sekaligus membuat margin terjaga di tiga poin.

Namun demikian, manajer Liverpool Juergen Klopp menolak anggapan bahwa timnya berada dalam tekanan berat. Pria 51 tahun tersebut mengatakan, bahwa semua pemain dan staf The Reds masih optimistis bisa memungkasi musim ini dengan trofi juara.

“(Kompetisi) Ini bukan tentang tekanan, ini tentang menikmati situasi yang sedang terjadi dengan tim Anda. Kami punya 62 poin, hanya kalah satu laga di Liga, dan ini sangat positif,” kata eks pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund itu.

Keyakinan Klopp cukup beralasan. Jelang pertandingan lawan Bournemouth, Klopp mendapatkan suntikan tenaga yang signifikan berupa membaiknya kondisi beberapa pemain pentingnya yang sempat cedera. Trent Alexander-Arnold (cedera lutut kanan), Georginio Wijnaldum (otot tertarik), dan Jordan Henderson (otot tertarik) sudah bergabung dalam latihan usai melawan West Ham (5/2).

Ketiga nama tersebut berpengaruh besar terhadap kinerja lini tengah dan belakang Liverpool. James Milner pada laga versus West Ham diplot sebagai bek kanan ternyata tidak maksimal. Adam Lallana yang menggantikan Wijnaldum tidak menggigit saat melawan West Ham. Dia sering kalah pada duel-duel perebutan bola.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan