Terowongan Nanjung Beroperasi Pada 2020

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bob Arthur Lombo­gia sementara itu menjelaskan, fungsi dari Terowongan Nan­jung adalah melepas air yang tinggi ke waduk Saguling.

Bob pun memastikan bahwa progres pembangunan tero­wongan kembar itu sampai Sabtu (16/11/19) sudah men­capai 95 persen.

“Kapasitas dari masing-masing terowongan adalah 350 meter kubik per detik, jadi kalau dua terowongan 700 meter kubik per detik air yang bisa ditam­pung,” kata Bob.

“Di kolam penampungan, sedimen atau sediment trap yang kami bangun di area tero­wongan juga akan mampu menampung 6000 kubik sedi­men. Kami juga membangun jembatan sepanjang 60 meter untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan,” tutupnya.

Ditempat sama, Bupati Kabu­paten Bandung Dadang M. Naser mengingatkan kepada masyara­kat sepanjang bantaran sungai dari mulai hulu Cisanti sampai Muaragembong, Bekasi untuk bersama-sama mendukung upaya pemerintah ini dengan cara tidak buang sampah ke sungai.

“Satu orang membuang sampah langsung ke sungai mungkin masih dapat diken­dalikan. Namun jika berjuta-juta orang yang melakukan tentunya akan menjadi ma­salah. Warga juga harus ikut membantu, minimal mengu­bah prilakunya untuk ikut berperan dan bertanggung­jawab dalam pengurangan sampah yang ada di Sungai Citarum,” kata Dadang.

Dadang mengutarakan, salah satu hal yang belum ideal dalam penanganan banjir adalah kolam-kolam retensi atau embung-embung yang berfungsi menam­pung dan mengamankan air saat musim kemarau.

”Jadi ketika musim hujan, air tidak langsung masuk sungai semua, sehingga beban sungaii terkurangi dengan tampungan air di embung-embung itu,” ungkapnya.

Salah satu upaya Pemkab Bandung dalam menangangi banjir, lanjut Dadang adalah pembebasan lahan di wi­layah Rancaekek. Saat ini, kata Dadang direncanakan dibangun di Tegalluar. Sebab kawasan Kotabaru Tegalluar itu harus ada embung-embung.

“Diperkirakan harus ada tiga, dan itu bisa lebih dari 50 hek­tar untuk kawasan kolam re­tensi. Kolam ini untuk cadangan air baku ketika kemarau dan pengendalian banjir ketika hujan,” pungkasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan