Tekan Inflasi Dalam Kondisi Wajar

BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat siap membantu Bank Indonesia menekan inflasi dalam kondisi wajar. Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, pasca menggelar pertemuan dengan perwakilan BI di Gedung Sate, Kamis (23/5).

Menurut Iwa Karniwa, ada berbagai upaya yang bakal dilakukan Pemdaprov Jawa Barat dengan BI soal laju inflasi. Salah satunya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dengan berbagai alternatif, yang berujung pada melambungnya kesejahteraan masyarakat, dan menurunnya kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan sosial.

“Termasuk juga literasi keu­angan yang perlu kita ting­katkan ke masyarakat, di mana ada beberapa masyara­kat Jawa Barat, yang mohon maaf, literasi keuangan yang masih relatif kecil,” ucap Iwa Karniwa.

Sebagai koordinator model inflasi di Jawa Barat, Iwa Kar­niwa bakal berupaya mening­katkan literasi keuangan ma­syarakat. Literasi keuangan sendiri bertujuan agar masy­arakat sadar pada akses keu­angan. Contohnya, menyim­pan uang di bank, baik itu syariah maupun konvensional.

“Jika menabung di bank, nantinya bank intermediasi untuk yang membutuhkan dana. ‘Kan itu akan lebih ber­putar uangnya, sehingga me­ningkatkan kapasitas eko­nomi,’ katanya.

Selain meningkatkan lite­rasi keuangan, fokus Iwa Karniwa juga tertuju pada sistem pembayaran non tu­nai. Hal itu bertujuaan supaya BI mencetak uang sesuai dengan kebutuhan. Pun de­mikian dengan ketersediaan barang harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat.

“Karena ‘kan yang paling cocok itu cetak uang juga se­suai dengan kebutuhan, barang juga sesuai kebutuhan. Maka pertumbuhan ekonomi me­ningkat dan inflasi terjaga,” ucapnya.

Kepala Grup Advisory Eko­nomi Kantor Perwakilan BI Jawa Barat, Pribadi Santoso, menjelaskan bahwa Pemda­prov Jawa Barat mempunyai peran krusial dalam mengen­dalikan inflasi. Salah satu caranya dengan pengoptima­lan sumber-sumber penda­patan untuk menyambungkan produsen dan konsumen, sehingga harga kebutuhan pokok stabil dan dapat diken­dalikan.

Terkait literasi keuangan, Pribadi Santoso mengatakan bahwa pihaknya akan meng­gelar rapat internal dan membangun kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai sistem pem­bayaran. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan